Bali Paradise
Legitnya Lawar Cumi Warung Ajik, Mice Gadang Digunakan untuk Semakin Memperkaya Rasa
Lawar cumi barangkali belum sepopuler lawar ayam dan babi. Rasanya tidaklah kalah enak
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lawar cumi barangkali belum sepopuler lawar ayam dan babi.
Namun jika bicara soal cita rasanya, lawar cumi tidaklah kalah.
Tekstur kenyal cumi membawa kenikmatan tersendiri bagi penikmatnya.
Senasi legitnya ketika digigit, ramah bagi indera perasa.
Ramuan bumbu rempah khas Bali pun semakin membuat cita rasanya nikmat.
Salah satu tempat kuliner yang menyediakan lawar cumi adalah Warung Ajik.
Tempatnya berada di Jalan Pemamoran Gang I Nomor 4 Sanur, Denpasar.
Setiap sore sekitar pukul lima, gerai Warung Ajik mulai dibuka.
Pemilik tempat kuliner ini, Gus Edus beserta sang adik akan mulai bersiap-siap.
Bahan-bahan dagangan mereka bawa dari rumah ke dapur Warung Ajik.
Ada nasi, daging cumi, adonan lawar dan serapah, kuah balung, serta lainnya.
Tidak lama setelah bersiap, satu per satu pelanggan mulai datang.
Sekitar pukul 21.00 Wita, tempat ini biasanya akan penuh oleh pelanggan yang datang untuk menikmati suguhan menu Warung Ajik.
“Kami memang sengaja buka sore hingga malam untuk meladeni karyawan atau pegawai yang baru pulang kerja pada sore dan malam hari. Malahan saat ini pelanggan lebih banyak datang di atas pukul tujuh malam. Hal ini menunjukkan kalau masakan khas Bali tidak hanya diminati sebagai makan pagi dan makan siang saja,” ucap lelaki yang bernama lengkap Ida Bagus Kompyang Santika itu.
Ia menjelaskan, untuk meramu lawar cumi tidak jauh beda dengan membuat lawar biasa.
Namun yang membuat lawar cumi buatan Warung Ajik berbeda adalah tambahan mice gadang (merica hijau) yang memiliki cita rasa yang khas.
Ketika digigit, seolah meledak di mulut.
“Pertama kali saya mencicipi mice gadang adalah saat saya menikmati lawar di daerah Sukawati. Saya pun awalnya berpikir rasanya sangat unik, namun menambah selera makan. Maka dari itu saya pun berpikir, sangat menarik apabila mice gadang ini ditambahkan dalam lawar cumi kami. Ketika berhasil mendapatkan suplier, saya pun senang sekali. Pelanggan kami pun banyak yang menanggapi positif,” tutur Gus Edus.
Mice gadang ini tidak hanya ditambahkan pada menu lawar, tetapi juga serapah.
Menu lainnya yang tidak kalah favorit adalah cumi suna cekuh.
Cita rasa rempah kencur dan bawang putih yang gurih ini tidak hanya digemari pelanggan yang datang dari daerah sekitar Sanur.
Bahkan pelanggan dari luar Bali, yang kebetulan datang untuk merasakan cita rasa khas Bali, pun menyukainya.
Dalam satu hari warung ini bisa menjual 15 hingga 18 kilogram cumi.
Selain menyiapkan menu masakan khas Bali, warung yang buka hingga pukul 02.00 ini juga menyediakan camilan seperti sosis dan kentang goreng.
Bersantap di Warung Ajik semakin terasa nikmat sambil ditemani interior bernuansa alami.
Ruangan Warung Ajik tidaklah sebegitu luas, namun terasa nyaman dan hangat.
Mereka memadukan bahan kayu untuk melapisi plafon dan tembok.
“Bahan kayu yang digunakan adalah kayu pinus. Kayu jenis ini akan terlihat menghitam ketika dipanaskan. Namun hasil dari pemanasan itu akan membuat coraknya yang indah terlihat. Itu sebabnya kami memilih untuk menggunakan bahan kayu ini sebagai bagian dari interior,” ungkap Gus Edus.
Berawal dari Hobi Memasak
Ide untuk mendirikan usaha kuliner dimulai ketika Ida Bagus Kompyang Santika mendapat dorongan dari keluarga dan teman-temannya.
Ia sendiri memang sudah memiliki hobi masak sejak lama.
Berawal dari hobi itulah, ia mempelajari berbagai jenis masakan.
Tidak hanya belajar meramu masakan Bali tetapi juga Manado, Padang, Chinese, dan lainnya.
Pemikiran kreatifnya pun tidak hanya membuatnya puas dengan menuruti resep yang sudah ada.
Melainkan, ingin dikreasikan sesuai selera rasanya.
“Untuk ke depannya pun saya ingin menambah varian menu Warung Ajik. Banyak ide yang ingin saya tawarkan kepada pelanggan. Adik dan ayah saya pun juga berpikiran sama, namun kami masih ingin menunggu waktu yang tepat untuk menambah jumlah menu,” ucap lelaki yang sering dipanggil Gus Edus ini. (*)