Keluarga Ungkap Hal Aneh yang Dialami Ni Luh Mayani Sebelum Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung
"Apa salah saya. Kenapa kamu nekat seperti ini," tanya Gede Suardana di hadapan jenazah istrinya
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Isak tangis mewarnai kedatangan jenazah Ni Luh Mayani, saat tiba di rumah duka di di Banjar Dinas Pengubungan, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng sekitar pukul 18.00 wita.
Ni Luh Mayani yang dikaruniai dua orang anak ini diantar dengan menggunakan mobil ambulans milik BPBD Kabupaten Badung.
Aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Ni Luh Mayani, dengan cara terjun dari Jembatan Tukad Bangkung, di Banjar Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung tak pelak membuat seluruh keluarga besarnya terpukul.
Termasuk sang suami, Gede Suardana.
Ia menangis tepat di kaki istrinya.
"Apa salah saya. Kenapa kamu nekat seperti ini," tanya Gede Suardana di hadapan jenazah istrinya.
Made Sumarka (63), kakak sepupu almarhum Ni Luh Mayani mengatakan, pada Jumat (27/7/2018) pagi, Ni Luh Mayani pergi dari rumah dengan alasan ingin membeli nasi campur di sekitar pasar Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Setelah beberapa jam ditunggu, ternyata Ni Luh Mayani tak kunjung pulang.
Hingga akhirnya suami almarhum, Gede Suardana menyuruh anak pertamanya bernama Gede Agus Perdana untuk mencari keberadaan sang ibu.
"Sempat dicari oleh anaknya ke kebun, sampai ke pasar tapi tidak ada. Hingga akhirnya kami mendapatkan informasi dari Facebook bahwa ada perempuan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Ciri-cirinya sama persis dengan almarhum. Akhirnya kami bergegas menuju ke TKP. Dan benar yang meninggal itu adalah Ni Luh Mayani," ungkap Sumarka lirih.
Sementara anak pertama korban, Gede Agus Perdana mengaku jika sang ibu sejatinya tidak memiliki masalah dengan keluarga.
Soal ekonomi pun Ni Luh Mayani tergolong mampu.
Namun jika dilihat dari sisi kesehatan, wanita yang bekerja sebagai petani cengkih ini sering mengeluh sakit dibagian kaki.
"Sakitnya itu tidak jelas. Kadang mengaku sakit di kaki dan tangan. Beberapa hari lalu badannya juga sempat gatal-gatal, dibawa ke dokter katanya hanya jamuran. Terus di perut bagian kanan juga sempat timbul benjolan besarnya seperti kelereng. Dari situ ibu memang sering uring-uringan," jelas Gede Agus Perdana.
Apakah almarhum Ni Luh Mayani sering pergi ke Jembatan Tukad Bangkung?
"Sering. Kalau ke Badung, kami memang selalu lewat jembatan itu. Bapak memang sering ke Badung bekerja sebagai tukang bangunan," jawab Gede Agus Perdana.
Bila tidak ada halangan, jenazah Ni Luh Mayani rencananya akan segera dikubur oleh pihak keluarga pada Jumat (27/7) malam di setra desa setempat. Hal ini dilakukan mengingat Ni Luh Mayani meninggal secara ulah pati.
Sebelumnya, masyarakat Banjar Pelaga, Petang digegerkan dengan aksi perempuan yang diduga nekat melakukan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung di Banjar Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang Kabupaten, Badung, Bali pada Jumat (27/7/2018).
Kapolsek Petang, AKP I Ketut Edi Susila mengatakan belum diketahui pasti penyebab perempuan asal Buleleng ini melakukan aksi nekat di Jembatan Tukad Bangkung lantaran ia langsung melompat dan tewas.
Ia mengatakan perempuan tersebut bernama Ni Luh Mayani yang berasal dari Dinas Pengubugan Desa, Depeha, Kecamatan, Kubutambahan, Kababupaten Buleleng, Bali.
“Kami tahu sesuai identitas yang ada di KTP korban,” ujarnya saat di konfirmasi Jumat (27/7/2018).
Ia menuturkan bahwa pada pukul 13.20 wita, saksi sedang berjualan Acung di sebelah barat Jembatan Tukad Bangkung.
Kemudian ia melihat ada seorang wanita tergantung di bawah jembatan dengan tangan masih berpegangan di besi pembatas jembatan.
Pada saat itu pula kijang patroli 931 Petang tengah melintas di areal jembatan Tukad Bangkung.
Saat itu, saksi langsung menyetop patroli sambil berlari dan menunjuk ke arah orang yang diduga mau bunuh diri sambil berteriak.
"Pak polisi tolong ada orang yang akan terjun bunuh diri,” ujarnya sembari menirukan suara saksi.
Namun sebelum polisi sampai di tujuan, korban sudah terjun dan jatuh ke dasar sungai Tukad Bangkung.
Pihaknya mengatakan langsung turun ke bawah jembatan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Beberapa anggota kami Polsek Petang yang sedang bersama Petugas dari Puskesmas Pelaga 1 mengecek ke dasar Sungai dan ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ucapnya. (*)