Kesaksian Warga Saat Gempa Guncang Lombok, Suhaili: Anak Kecil Tewas Tertimbun Tembok, Pas Lari

Laporan Wartawan Tribun Bali, Busrah Hisam Ardans

TRIBUN-BALI.COM, MATARAM - Pemandangan yang memprihatinkan. Sepanjang jalan Raya Sengigi terlihat reruntuhan bekas gempa berkekuatan 7 SR kemarin.

Rumah-rumah warga, tempat ibadah, dan berbagai bangunan lainnya tampak ambruk diguncang gempa.

Dari pantauan tribun bali tampak juga sepanjang jalan raya hanya beberapa orang saja. Rumah-rumah tampak sepi. Padagang kaki lima tutup.

Warga menggelar tikar dan tenda di sekitar rumah. Ada yang di pinggir jalan, ada pula hanya nongkrong berselimutkan sarung.

Baca : Masjid Tempat Muhammad Zohri Biasa Sembahyang Rata dengan Tanah, Warga Dengar Suara Perempuan
 

Baca : Kisah Pilu Satu Keluarga Tewas Tertimbun Beton Rumah, Jasad Ayah Peluk Erat Jenazah Putrinya
 

Sepanjang jalan Senggigi dipenuhi bukit-bukit. Bebatuan berserakan di tepi jalan. Banyak rumah semi permanen tak kuasa bertahan.

Hotel juga kafe juga terdampak. Tembok pembatas, genteng berserakan di mana-mana. Lalu lalang kendaraan tidak banyak. Satu dua saja motor yang sering berpapasan.

Jalan raya yang langsung berdampingan dengan pantai ini memang terlihat begitu memprihatinkan.

Suhaili yang tinggal di Dusun Teluk Kombal, Pemenang Barat, Lombok Utara menuturkan dirinya merasa seperti kiamat malam itu.

"Saya bilang kiamat ini, kiamat sudah. Soalnya jalan raya itu sudah diguncang ke atas dan ke bawah.

Suhaili yang juga sebagai ketua RT sekitar mengatakan ada satu satu orang anak kecil yang meninggal di sekitar lokasinya.

"Anak kecil yang tertimbun, pas lari. Sehingga terjebak dan meninggal dunia," kata dia. (*)