Pesawat Demonim Air Hilang Kontak
Kopilot asal Bali Wayan Sugiarta Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Dimonim Air di Papua
Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu (11/8) sore, ditemukan jatuh di Gunung Menuk
TRIBUN-BALI.COM, TIMIKA - Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu (11/8) sore, ditemukan jatuh di Gunung Menuk, Distrik Aerambakon, Minggu (12/8) sekitar pukul 08.45 WIT.
Pesawat dalam kondisi hancur. Kopilot asal Bali Wayan Sugiarta pun meninggal dalam peristiwa nahas ini.
"Ya, benar pesawat sudah ditemukan, jatuh di Gunung Menuk," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa, dikutip Kompas.com, Minggu (12/8).
Pesawat Dimonim Air PK-HVQ, Tipe PAC 750XL milik PT Martha Buana Abadi ini membawa tujuh penumpang dengan dua awak pesawat. Delapan di antaranya meninggal dunia, dan satu penumpang selamat.
Korban selamat bernama Jumaidi, yang berusia 12 tahun. Jumaidi mengalami luka patah pada tangan sebelah kanan.
Sedang korban meninggal dunia adalah Kapten Lessie (pilot), Wayan Sugiarta (kopilot), serta enam penumpang yaitu Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Jamaludin, dan Naimus.
Korban selamat, Jumaidi, kemudian dievakuasi tim SAR gabungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oksibil melalui jalan darat.
"Sementara untuk delapan korban meninggal dunia masih dalam proses evakuasi," kata Mustofa.
Wakil Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, tim SAR (search and rescue) gabungan membutuhkan waktu dua jam jalan kaki dari Kampung Oktamen untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat Dimonim Air PK-HVQ .
“Dilaporkan kondisi pesawat dalam keadaan hancur setelah menghantam hutan belantara di Gunung Menuk,” kata dia.
Dandim 1702 Wamena, Letkol Inf Lukas Saidipun, melaporkan Tim SAR dengan bantuan masyarakat kemudian mengangkat korban meninggal dunia, dengan menggunakan kantong jenazah untuk selanjutnya dibawa menuju RSUD Oksibil.
Sampaikan Belasungkawa
Pada kesempatan ini, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit, menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban yang meninggal dunia.
“Kodam Cenderawasih memberikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras Tim SAR gabungan (TNI, Polri, Pemda) dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban,” ujar dia.
Dari keterangan kepolisian, pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang dipiloti Kapten Lessie dan Kopilot Wayan Sugiarta itu bertolak dari Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Sabtu (11/8) pukul 13.50 WIT.
Sekitar pukul 14.17 WIT, pilot pesawat sempat melakukan komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil.
Pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT. Namun, hingga pukul 15.00 WIT pesawat tak kunjung mendarat.
Informasi tersebut diperoleh dari Kapospol Bandara Bripka Fardiansyah melalui pihak Tower Bandara Oksibil.
Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Michael Mumbunan, mengatakan masyarakat Kampung Okatem, Oksibil, mendengar adanya ledakan keras di atas Gunung Menuk pada Sabtu sore itu.
Ledakan keras yang didengar masyarakat itu kemudian dilaporkan kepada Bintara pembinaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas).
"Masyarakat sempat laporkan ke Bhabinkamtibmas kami kalau ada dengar ledakan keras," kata dia.
Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih, Kolonel Infantri Muhammad Aidi juga membenarkan adanya bunyi gemuruh di Gunung Menuk, Kampung Okatem, Distrik Oksibil berdasarkan laporan masyarakat.
Dia menjelaskan, sekitar pukul 15.40 WIT anggota TNI Pos Oksibil mendapat informasi dari masyarakat atas nama Leo Kakayarmabin melalui HP, bahwa ada pesawat yang melintas di atas Gunung Menuk.
Tak lama kemudian terdengar suara gemuruh dari atas gunung tersebut.
Polisi langsung berkoordinasi dengan pihak Bandara Oksibil, TNI, dan Basarnas untuk melakukan pencarian terhadap pesawat itu. Selain itu, mereka merilis sembilan nama penumpang bersama dengan awak pesawatnya.
Pada Minggu pukul 07.00 WIT, proses pencarian terhadap pesawat hilang itu kembali dilakukan. Pencarian sempat terkendala karena cuaca buruk.
Akhirnya pukul 08.45 WIT, pesawat tersebut ditemukan tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, Pemda dan masyarakat setempat. Saat ditemukan, pesawat dalam keadaan hancur berkeping-keping. (kompas.com/ka7)
Simak video lengkapnya di bawah ini :