Atlet Renang Bali, Made Iron Puncaki Posisi Pertama Nomor 200 Meter Gaya Dada Putra Ranking Nasional

Kabar gembira datang dari atlet renang Bali yang baru pertama kali menduduki posisi pertama di nomor 200 meter gaya dada putra

Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Putu Dewi Adi Damayanthi
Pande Made Iron Digjaya di Kolam Renang Tirta Arum, Blahkiuh, Badung, Bali, Selasa (12/6/2018).  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabar gembira datang dari atlet renang Bali yang baru pertama kali menduduki posisi pertama di nomor 200 meter gaya dada putra.

Pande Made Iron Digjaya berhasil menduduki posisi pertama nomor 200 meter gaya dada putra, di Indonesia Swimming National Database Ranking untuk bulan Januari-Juli 2018.

Ia mencapai peringkat pertama dengan catatan waktu 02.17.91 yang ia peroleh di Asean School Games (ASG) 2018. 

Perasaan senang dan terkejut ia paparkan pada Tribun Bali.

“Perasaannya sih pastinya seneng dan terkejut pas baru lihat, baru pertama kalinya saya berada di posisi pertama. Pertama kali tahu info itu saya dikasi tahu sama temen,” tuturnya saat dihubungi, Selasa (14/8/2018).

Iron berujar bahwa posisi tersebut dapat berubah-ubah, karena masih banyak event-event renang yang menanti  kedepannya.

Walau dapat peringkat pertama di nomor 200 meter gaya dada putra, namun rekornas masih dipegang oleh atlet renang Indonesia, Gagarin Nathaniel Yus.

Ia mengatakan bahwa selisih waktu ia dan Gagarin cukup tipis di nomor 200 meter gaya dada putra.

“Iya peringkat ini bisa berubah-ubah. Rekornasnya masih Gagarin yang pegang. Dia atlet yang ikut Asian Games 2018. Kalau rekornya Gagarin 02.15.35, kalau saya 02.17.91. Gagarin dapat rekor itu tahun 2017,” ucapnya.

Iron mengaku, keberhasilan itu membuatnya semakin semangat latihan karena ia memiliki tujuan/target mencapai posisi pertama di nomor 100 meter gaya dada, dan mempertahankan posisi pertamanya di 200 meter gaya dada putra.

“Iya pastinya semangat, soalnya mempertahankan itu lebih sulit. Kalau mengejar posisi pertama di 50 meter sih belum ya, kalau di 100 meter ya kemungkinan. Kalau di 50 meter agak sulit, karena saya bukan perenang sprinter dan di 50 meter banyak saingannya, di 100 meter sama banyak sih saingannya, tapi masih bisa mengimbanginya. Pastinya ada, tujuan atau target pegang rekornas 200 meter,” jelasnya.

Ia mengatakan, setelah ASG 2018 di Malaysia, Juli 2018 berakhir, tim pelatnas junior pun telah bubar dan ia sekarang kembali latihan di klubnya.

Ia berlatih sehari sekali ditambah dengan latihan fisik untuk menjaga kondisi tubuhnya.

“Sekarang sih sudah bubar, sekarang ke klub masing-masing latihannya. Latihan renangnya cuma pagi saja sekarang, nge-gym sih enggak cuma latihan  fisik saja. Latihannya setiap hari, latihan fisiknya di tempat renang juga dan latihannya selama 1 jam 30 menit. Latihan fisiknya kayak lari, ngelatih kekuatan otot perut, tangan, sama kaki saja,” tuturnya.

Ia juga menuturkan belum memiliki rencana untuk mengikuti perlombaan/kejuaraan renang dalam waktu dekat ini.

Pada  Indonesia Swimming National Database Ranking untuk bulan Januari-Juli 2018, posisi kedua diperoleh Gagarin Nathaniel Yus, dan posisi ketiga diperoleh Gerdi Zulfitranto.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved