Gempa Bumi Lombok
Art For Humanity, Empati Seniman Bali untuk Warga Lombok
Seniman dari berbagai bidang seni di Denpasar Bali, menggelar sebuah acara bertajuk "Art For Humanity" untuk korban gempa bumi Lombok.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bencana Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa duka mendalam bagi warga Indonesia.
Bagaimana tidak, guncangan gempa 7,4 SR dan beberapa kali gempa susulan meluluhlantakkan sebagian besar rumah-rumah warga.
Belum lagi korban meninggal dunia, dan juga luka parah yang dialami warga Lombok.
Atas hal ini, masyarakat terutama seniman dari berbagai bidang seni di Denpasar Bali, menggelar sebuah acara bertajuk "Art For Humanity".
Kesenian untuk kemanusiaan ini adalah bentuk empati seniman-seniman Denpasar atas bencana gempa Lombok.
Belasan seniman dan puluhan warga Denpasar pun berkumpul di areal Taman Ubersari warung Pan Brayut dan Kubu Kopi Jalan Hayam Wuruk Denpasar Timur.
Acara diisi dengan peluncuran buku cerpen oleh Mantan Wartawan Surya Kompas Gramedia Grup, Grace Jeanie.
Kemudian pembacaan puisi oleh Penyair Wayan "Jengki" Sunartha dan Penulis Senior Hartanto.
Lalu, ada penampilan beberapa band Bali, seperti Arransement Musik Gus Bim dengan Penyanyi dan penulis lagu, Ela.
Acara semakin semarak dengan pemutaran musik oleh Videographer Erick Est dengan video berjudul "Di Ujung Senja".
Sementara itu, Grace Jeanie menyatakan bahwa peluncuran buku cerpen miliknya adalah buku "Perempuan Di Balik Bingkai".
Aritinya adalah antologi yang diresponse menjadi sketsa oleh Ayu Sulistyowati setelah melewati proses kurasi oleh I Wayan Jengki Sunarta dan sejumlah arahan oleh Hartanto, dua seniman senior di Bali.
Karya Grace ini untuk Cover Lukisan Cerpen diisi oleh Poleng Lediasa dan wartawan Kompas Ayu Sulistyowati selaku Ilustratornya.
"Ini merupakan antalogi dari beberapa cerpen. Dan diterbitkan dalam rangka ulang tahun suami saya," tuturnya.
Penulis senior, Hartanto mengaku, bahwa ini adalah pergaulan kreatif adalah hal yang menarik baginya.