Ngopi Santai
Gempa dan Gonggongan Anjing-anjing Itu
Ramai suara gonggongan itu seakan mengiringi langkah saya dan sejumlah orang berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Sebab, manusia dilatih sejak mulai bayi untuk meyakini bahwa hanya melalui kata kata-lah (words) satu-satunya cara untuk berkomunikasi.
Namun ironinya, meskipun kebanyakan mengira bahwa manusia tidak mengerti bahasa energi, manusia sesungguhnya “mengucapkan” bahasa itu sepanjang waktu, selama hayat masih di kandung badannya.
Tanpa disadari oleh manusia sendiri, mereka sebenarnya “memancarkan” bahasa universal (energi itu) selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu tanpa jeda sepanjang mereka masih hidup.
Apa buktinya?
Buktinya adalah spesies binatang bisa membaca dan “memahami” manusia, meskipun binatang tak menguasai bahasa komunikasi manusia.
Bahkan binatang mampu “membaca” manusia dengan jelas dan tegas, tanpa si manusia sadari bahwa binatang itu berkomunikasi dengan manusia melalui energi yang dipancarkan oleh manusia.
Jadi, energi adalah universal, menjadi bahasa antar spesies makhluk hidup.
Bahkan juga bahasa alam semesta, termasuk bahasa “komunikasi” antara Bumi dan segenap makhluk hidup yang tinggal di atasnya.
Bagaimana pendapat Anda?
Denpasar, 11 Oktober 2018