Pelukan Gek Ayu Jadi Salam Perpisahan untuk Sang Ibu, Pamit Ikut Ekstra Menari Berakhir Tragis
I Gusti Ayu Suarini (32) harus kehilangan putri tercintanya, I Gusti Ayu Putu Sukadewi.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, NAGARA - I Gusti Ayu Suarini (32) harus kehilangan putri tercintanya, I Gusti Ayu Putu Sukadewi.
Gadis 13 yang tercatat sebagai siswi SMPN 2 Mendoyo meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya bertabarakan dengan bus 'Ran Bus Akkas' dengan Nopol N 7622 US yang dikemudikan M Gufron (41) di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
Suarini menuturkan, bahwa ada hal tak biasa dilakukan anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Sebelum meninggal dunia, Gek Ayu usai pulang sekolah mampir ke rumah ibunya.
Sehari-hari Gek Ayu tidak tinggal dengan ibunya, melainkan dengan kakeknya I Gusti Putu Sujarsa (61).
Nah, sewaktu di rumah, Gek Ayu sempat bercanda dengan kedua adiknya yang masih balita.
Usai itu, Gek Ayu berpamitan pulang untuk ke rumah kakeknya dan akan ekstra tari di sekolahannya.
"Waktu pulang itu tiba-tiba minta peluk. 'Bu gek minta peluk bu' gitu katanya. Gak biasa anak saya minta peluk. Cuma itu aja terakhir permintaan anak saya," ucap Suarini ketika ditemui di rumahnya, Selasa (16/10/2018).
Gek Ayu menjadi korban dalam lakalantas pada Senin (15/10/2018) dua hari lalu sekira pukul 14.00 WITA, di Jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk KM 89-90 Desa Pohsanten, Mendoyo, Jembrana.
Kasatlantas Polres Jembrana, Yoga Widiatmoko menyatakan, kecelakaan awalnya saat Ran Bus Akkas N 7622 US bergerak dari arah barat ke timur atau arah Gilimanuk ke Denpasar.
Saat tiba di TKP, situasi jalan lurus datar dan ada persimpangan empat kecil dengan marka jalan putus-putus, dengan terdapat juga zebra cross.
Tiba-tiba dari arah utara dari persimpangan yang lebih kecil datang motor korban, bergerak memotong jalan ke Selatan.
"Saat itu bus berusaha mengerem dan menghindar ke kanan, namun tetap terjadi benturan pada pojok kiri depan bus. Hingga akhirnya menabrak bagian tengah motor di jalur jalan sebelah kiri," ungkapnya.
Di TKP, sambung Yoga, korban mengalami luka cukup parah.
Sempat diselamatkan dengan dibawa ke RSU Negara. Namun, keadaan korban sudah tidak sadarkan diri.
Korban mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Kemudian ada luka robek pada kepala, pinggang kiri lecet kaki kanan lecet (CKB atau cidera kepala berat). "Korban meninggal dunia di RSU Negara," ungkapnya. (*)