Serba Serbi
Berharap Datangnya Dewi Keberuntungan, Unhi Denpasar dan Umat Hindu Rayakan Dipawali
Universitas Hindu Indonesia (Unhi) rutin setiap tahun diundang ke India untuk merayakan Dipawali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saumia Krisna merayakan Dipawali dengan cara yang sederhana.
Sedangkan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) rutin setiap tahun diundang ke India untuk merayakannya.
Mia, panggilan akrab gadis asal Salemadeg, Tabanan itu, adalah salah satu masyarakat Bali yang merayakan Hari Raya Dipawali (Deepavali), Rabu (7/11/2018).
Gadis kelahiran 29 November 1995 ini mengawali Dipawali dengan melakukan sembahyang pada pagi hari dan menyalakan lilin di depan rumahnya.
"Kalau di rumah biasa sembahyang pagi. Setelah itu menyalakan lilin ditaruh di depan rumah. Bukan lilin batangan itu, tapi yang ada mangkuk, supaya nggak berserakan lilinnya," kata Mia saat dihubungi Tribun Bali, kemarin.
Selain sembahyang di rumah, pada malam harinya ia juga akan merayakan Dipawali di kuil.
Di sana perayaan Dipawali diisi dengan menghidupkan banyak lilin yang diletakkan di setiap sudut ruangan sehingga sumber cahayanya nanti semuanya dari lilin.
"Terus sembahyang arati ke Arca Radha Krisna. Setelah itu ada pembacaan Bhagavad Gita, di kelas itu pasti ngebahas keagungan hari Dipawali," kata Mia menjelaskan.
Bagi Mia, Hari Raya Dipawali sebagai sebuah perayaan atas kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan).
Hal ini, kata Mia, biasa dianalogikan seperti kemenangan cahaya melawan kegelapan dan kemenangan Rama melawan Rahwana.
Lahir Sabtu Wage Kulantir, Hidup Senang Saat Umur Ini |
![]() |
---|
Purnama Kesanga, Ini Maknanya Dalam Hindu Bali |
![]() |
---|
Mengapa Bulan di Dekat Ufuk Terlihat Lebih Besar? Semua Hanya Ilusi Otak Kita |
![]() |
---|
Sukra Pon Kulantir Berwatak Sopan dan Senang Bergaul |
![]() |
---|
Roh Leluhur dan Para Dewa Turun ke Bumi, Ini Makna Purnama dalam Lontar Sundarigama |
![]() |
---|