Demi Bayaran Rp 200 Ribu, PSK di Buleleng Titipkan Sang Anak untuk Layani Pelanggan
Seorang pekerja seks komersil (PSK) disebut polisi tega menitipkan anaknya untuk melayani pria hidung belang.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Rizki Laelani
"Kemarin saat kami cek, memang ada ruangan untuk nonton bioskopnya. Dan di tempat menonton itu pun bisa melakukan hal itu (berhubungan badan,red). Termasuk kalau menginginkan di tempat lain, ada di belakang mini teater itu ada kamar-kamar khusus. Artinya memang sudah disiapkan oleh mucikarinya," beber Kompol Wiranata.
Atas penggerebekan ini, Kompol Wiranata mengaku sangat menyayangkan, lantaran ke dua PSK berstatus sebagai ibu rumah tangga.
Pun terkait pengupahan, seusai melayani pria hidung belang, kedua PSK mengaku hanya dibayar Rp 200 ribu oleh sang mucikari.
Bahkan salah satu diantara mereka mengaku memiliki anak, yang usianya masih enam bulan.
Saat bekerja, sala seorang PSK terpaksa menitipkan buah hatinya kepada temannya.
"Deal-dealan harga dilakukan langsung antara mucikari dan si hidung belang. Sementara PSK-nya hanya menerima masing-masing Rp 200 ribu. Entah Mucikarinya deal Rp 1 juta dengan pria hidung belangnya, PSK hanya dapat Rp 200 ribu," jelas Wiranata.
"Terus terang saya sangat prihatin dengan adanya tempat-tempat terselubung seperti ini dan harus diperangi bersama-sama. Karena ini sangat berbahaya, karena PSKnya ibu rumah tangga otomatis akan sangat berbahaya bagi suami dan anaknya," tambahnya.
Wiranata pun tidak menampik jika di wilayah hukum Polsek Kota Singaraja ada beberapa tempat esek-esek yang berkedok sebagai tempat salon, mini teater, bahkan warung kopi.
"Ada indikasi praktek-praktek seperti ini ada ditempat-tempat tertentu. Akan kami cek dan kami bersihkan dari Kota Singaraja. Secara hukum ada aturan hukum untuk mucikarinya," tutupnya. (*)