Fast Pulomas Raih Medali Terbanyak di Grand Indonesia Open Archery Championship 2018
Fast Pulomas raih medali terbanyak di Kejuaraan Panahan Grand Indonesia Open Archery Championship 2018
Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fast Pulomas raih medali terbanyak di Kejuaraan Panahan Grand Indonesia Open Archery Championship 2018.
Grand Indonesia Open Archery Championship 2018 yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, tanggal 9-15 Desember 2018, telah berakhir.
Kejuaraan tersebut telah menemukan peringkat pertamanya.
Klub panahan Fast Pulomas meraih peringkat pertama dengan perolehan medali terbanyak yaitu 22 medali emas, 23 medali perak dan 13 medali perunggu.
Sedangkan peringkat kedua diperoleh Perpani Denpasar dengan 12 medali emas, 16 medali perak dan 14 medali perunggu.
Peringkat ketiga diperoleh Perpani DKI Jakarta dengan 12 medali emas, 5 medali perak dan 7 medali perunggu.
Ketua Klub Panahan Fast Pulomas, Ilman Wibisana mengaku menjadi peringkat pertama dalam kejuaraan tersebut bukanlah target utama klub.
Ia mengatakan, mengikuti kompetisi setiap bulan merupakan agenda rutin yang dilakukan Fast Pulomas agar dapat mengetahui sampai sejauh mana hasil latihan dari para atlet panahan di Fast Pulomas.
“Target kita sebenarnya bukan mau juara ya, ini kan karena kita biasa setiap bulanan ada pertandingan, kita ikuti karena itu sebagai barometer lah, prestasi anak-anak sudah sampai dimana, kita ukurnya dengan berlomba,“ katanya di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Sabtu (15/12/2018).
Ia menambahkan, prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras para atlet panahan Fast Pulomas.
Pembinaan yang dilakukan di klub pun dilakukan secara rutin, mulai dari latihan dilakukan seminggu 3 kali hingga rutin mengikuti kompetisi.
“Alhamdulilah karena kita memang latihannya seminggu 3 kali, latihannya rutin kemudian sering kompetisi, sehingga yang penting kan mentalnya yang sering dilatih ya, lomba sebenarnya tekniknya sama saja dengan klub lain, cuma mental itu yang dilatih terus sehingga bisa menjuarai kejuaraan,” ucapnya.
Ilham berharap Grand Indonesia Open Archery Championship dapat terus berlanjut dan kategori barebow dapat diperlombakan secara resmi pada kejuaraan tersebut.
Pelatih Kepala Perpani Denpasar, I Gusti Putu Sugiartha mengungkapkan perasaaan bangganya pada para atlet panahan Denpasar, yang membuat Perpani Denpasar menduduki peringkat dua dengan 12 medali emas, 16 medali perak dan 14 medali perunggu.
Ia pun tidak menyangka dengan prestasi yang berhasil diraih Perpani Denpasar tersebut.
“Sebenarnya kita gak menyangka karena pemanah dari daerah lain cukup tangguh lah kita lihat, syukurlah kita bisa meraihnya (peringkat kedua),” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa medali banyak disumbangkan dari kategori standar bow perorangan maupun beregu.
Sugiartha pun berharap Perpani Denpasar kedepannya dapat berkembang lebih maju lagi.(*)