Hari Raya Galungan dan Kuningan
Apa Makna Memotong Babi Saat Penampahan Galungan?
Selasa (25/12/2018) merupakan Penampahan Galungan. Pada penampahan Galungan ini, masyarakat Hindu Bali biasanya memotong babi ataupun ayam.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selasa (25/12/2018) merupakan Penampahan Galungan.
Pada penampahan Galungan ini, masyarakat Hindu Bali biasanya memotong babi ataupun ayam.
Menurut Wakil Ketua PHDI Bali, Pinandita Ketut Pasek Swastika saat dihubungi, Minggu (23/12/2018) sore, memotong babi saat penampahan, memiliki makna untuk mengalahkan sad ripu atau enam sifat dalam diri manusia.
Serta untuk mengalahkan Rajas-Tamas menjadikan kebaikan.
"Babi itu niyasa dari sifat rajas-tamas itu. Sebenarnya, sangat bagus bila tidak sampai mengorbankan hewan kalau kita hubungkan dengan ajaran Ahimsa. Memotong hewan korban baik babi dan atau ayam itu niyasa mengalahkan Rajas-Tamas," katanya.
Sebagian dari hasil korban itu dinikmati dan tidak lupa menghaturkannya kepada Tuhan karena semuanya itu ciptaan-Nya.
"Memotong babi wajib saat penampahan kalau terkait dengan Galungan," imbuhnya.
Penampahan ini jatuh sehari sebelum Galungan yaitu, Anggara Wage wuku Dunggulan.

Menurut Dosen Bahasa Bali Unud, Putu Eka Guna Yasa, saat penampahan ini selain nampah (memotong) babi, juga membuat segehan.
"Segehan itu persembahan ke Bhuta Dungulan yang dihaturkan di pekarangan rumah untuk Bhuta Bucara dan Durga Bucari dimana tempat persembahannya yaitu di depan sanggah, di lebuh, dan di depan rumah," kata Guna.
Kemeriahan Perayaan Hari Raya Kuningan di Belgia, Widiatmika Merasa seperti di Rumah Sendiri |
![]() |
---|
Makna Memotong Babi Saat Penampahan Galungan Bagi Umat Hindu di Bali |
![]() |
---|
Ribuan Umat Hindu Bali Padati Pura Jagatnatha |
![]() |
---|
Harga Bunga untuk Kebutuhan Galungan dan Kuningan Naik Berlipat, Made Sari Bisa Jual hingga 200 Kg |
![]() |
---|
Deretan Penjor Hiasi Banjar Suwun Batan |
![]() |
---|