Mengungkap Sejarah Tradisi Mekotek dan Kekutan Kayu Pulet Bisa Digunakan Hingga 10 Tahun
Tradisi Mekotek atau ngrebeg merupakan tradisi sakral dari Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Rizki Laelani
Desa Munggu sendiri terdiri dari 1118 KK dan saat dilaksanakan tradisi Mekotek 1 rumah bisa 2-3 anggota keluarga yang ikut partisipasi Tradisi Mekotek.
"Pesertanya hampir 2.000 orang soalnya 1 rumah bisa 2-3 anggota keluarga yang ikut Tradisi Mekotek ini," jelas I Made Rai Sujana (52) Bendesa Munggu melalui telepon.
Menurut pengakuannya, peserta Tradisi Mekotek yang diwajibkan adalah peserta yang sudah dianggap dewasa mulai umur 14 tahun ke atas selama masih kuat dan bisa.
Peserta lelaki memegang kayu dan peserta perempuan mengiringi.
Jenis Kayu Tradisi Mekotek
Kayu yang dibawa saat Tradisi Mekotek ini adalah jenis kayu pulet dengan panjang 3,5 - 4 meter.
Satu peserta Tradisi Mekotek membawa sendiri kayu pulet.
Kayu pulet bisa digunakan berkali-kali dan tahan hingga 10 tahun.
"Kayu pulet bisa dicari di sekitar Desa Munggu atau desa tetangga. Dulu sebelum di sini padat penduduk mudah ditemukan di mana-mana. Namun saat ini banyak ditemukan di Tabanan,"
"Jadi bukan setiap ada Tradisi Mekotek ini kayunya selalu baru. Tapi kayu pulet ini bisa dipakai berkali-kali hingga 10 tahun. Saya di rumah saja punya 5 kayu pulet untuk Tradisi Mekotek dan bisa dipakai berkali-kali," ucap I Made Rai Sujana. (*)