Serba Serbi

Kala Buingrahu, Kala Tumpar, Kala Gumarang, dan Kala Sor Hadir di Selasa Wuku Langkir, Apa Maknanya?

Dalam susunan kalender Bali dikenal istilah ala ayuning dewasa yang berarti baik-buruknya suatu hari dalam melakukan aktivitas

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Kalender Bali karya Alm. Drs. I Nyoman Singgir Wikarman dan buku Ala Ayuning Dewasa Ketut Bambang Gede Rawi yang ditulis oleh Ida Bagus Putra Manik Ariana dan Ida Bagus Budayoga. 

Meski kurang baik untuk kegiatan mengatapi bangunan, kemunculan Kala Buingrahu baik untuk membakar citakan (bakalan bata dan genting).

Kala Buingrahu ini muncul pada Redite Wuku Warigadean, Medangsia, Uye dan Watugunung; Soma Wuku Kelurut dan Bala; Anggara Wuku Wariga Langkir, Matal, dan Dukut; Budha Wuku Wariga, Langkir dan Matal.

Selain itu muncul pada Wrespati Wuku Ukir, Kerulut, dan Bala; Sukra Wuku Gumbreg, Warigadean, Kuningan, Medangkungan, Uye, Bala, Kelau dan Watugunung; serta Saniscara Wuku Kilantir, Ugu, dan Landep. 

Kemudian untuk Kala Gumarang memiliki dua ketentuan, ada Kala Gumarang munggah alias naik dan Kala Gumarang turun.

Kala Gumarang munggah ditandai sebagai hari yang baik dalam melakukan upacara Butha Yadnya, namun jelek untuk menanam sirih dan tembakau.

Sementara Kala Gumarang turun baik untuk menanam sirih dan tembakau.

Lalu bagaimana caranya menentukan Kala Gumarang tersebut naik atau turun?

Ketentuannya dapat dilihat apabila bergabung Pwon (Panca Wara) dengan Urukung (Sad Wara) maka menghadirkan Kala Gumarang naik.

Sebaliknya jika Pwon ini bergabung dengan Maulu (Sad Wara) maka Kala Gumarang turun.

Munggahnya Kala Gumarang, kehadirannya pada Redite Wuku Julungwangi, Soma Wuku Ugu, Anggara Wuku Langkir, Budha Wuku Watugunung, Wrespasti Wuku Kerulut, Sukra Wuku Kulantir dan Saniscara Wuku Matal.

Kemudian untuk Gala Gumarang turun bisanya hadir pada Redite Wuku Prangbakat, Soma Wuku Dungulan, Anggara Wuku Kelawu, Budha Wuku Pujut, Wrespasti Wuku Landep, Sukra Wuku Tambir dan Saniscara Wuku Gumbreg.

Jadi yang hadir pada hari ini adalah Kala Gumarang Munggah.

Selanjutnya kehadiran Kala Sor sebagai dewasa yang tidak baik untuk melakukan kerja di tanah.

Sebagai contoh, pekerjaan tersebut seperti membuat pondasi rumah, membajak sawah, menanam tanaman dan sebagainya.

Kemunculan Kala Sor ini seperti pada Redite Wuku Ukir, Julungwangi, Pujut, Matal dan Wayang; Soma Wuku Sinta, Landep, Warigadean, Gumbreg, Dungulan, Medangsya, Pahang, Medangkungan, Matal dan Ugu.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved