Terungkap, Curhat Terakhir Siswi SMK yang Tewas Ditikam di Bogor, Terlihat Jelas Pelaku Lakukan ini

Terungkap, Curhat Terakhir Siswi SMK yang Tewas Ditikam di Bogor, Terlihat Jelas Pelaku Lakukan ini

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Andriana Yubelia saat masih hidup dan foto jenazah siswi SMK Baranangsiang itu setelah menjadi korban penusukan hingga tewas saat berjalan di gang Jl Riau, Baranangsiang, Bogor. Jenazahnya disemayamkan di Gereja St Petrus Jalan Siliwangi, Cianjur, Rabu (9/1/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, CIANJUR- Benedekta Kendel Jati Cahya Perwita (12), adik kandung Andriana Yubelia siswa SMK yang tewas ditusuk di Bogor, mengatakan kakaknya sempat curhat masalah cowok.

Ia mengatakan, terakhir bertemu dengan kakanya saat tahun baru. Belakangan diketahui korban ingin hidup mandiri sekolah di Bogor karena ingin menekuni jurusan desain busana.

"Terakhir kami jogging pagi bareng, ia sempat curhat masalah cowok," ujar Cahya di Gereja St Petrus Cianjur, Rabu (9/1/2019).

Baca: Gadis 14 Tahun ini Alami Rasa Sakit Saat Buang Air Kecil, Tiap Malam Layani 8 Pria di Sanur

Cahya mengatakan, kakaknya adalah sosok yang baik, ceria, dan pantang menyerah. Cahya terlihat terus menangis di atas jenazah kakaknya.

Sang ayah Yohanes Bosco wijanarko (48) dan ibu Cornelia Lucia Sasta Rianti (41) juga terlihat bersedih. Bosco mengatakan, anaknya tersebut hampir rampung menyelesaikan studinya di Bogor.

Jenazah siswi SMK Baranangsiang, Andriana Yubelia, yang ditusuk hingga tewas saat berjalan di gang Jl Riau, Baranangsiang, Bogor, disemayamkan di Gereja St Petrus Jalan Siliwangi, Cianjur, Rabu (9/1/2019). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

"Ia sudah tiga tahun berada di Bogor, sekolahnya hampir selesai," kata Bosco.

Baca: Mahasiswi ini Dirudapaksa Enam Pemuda Selama Dua Hari, Berawal dari Kesalahan ini

Ia berharap, pembunuh anaknya segera ditangkap.

Bosco mengatakan, sesuai dengan permintaannya, anaknya mengenakan baju untuk yang terakhir kalinya adalah baju hasil rancangannya.

"Sudah kami turuti, saya menilai baju hasil rancangannya juga sangat bagus," kata Bosco.

Baca: Sosok Cantik yang Telah Menetap di Bali ini Beri Dukungan pada Vanessa Angel

jenazah siswi SMK Baranangsiang, Andriana Yubelia, yang ditusuk hingga tewas saat berjalan di gang Jl Riau, Baranangsiang, Bogor, sempat disemayamkan di Gereja St Petrus Jalan Siliwangi, Cianjur, Rabu (9/1/2019).

Jenazah sudah dalam perjalanan ke rumah duka Borromeus, dan akan dimakamkan di Cimuncang, Bandung.

Dari keterangan, aksi pembunuhan terhadap Andriana terekam kamera CCTV.

Dalam rekaman terlihat pelaku menusuk korbannya di sebuah gang.

Saat itu lokasi kejadian sepi.

Pelaku sempat terekam sedang menunggu korban.

Saat berpapasan, pelaku menusukkan senjata tajam di bagian dada kiri.

Korban pun terkapar, pelaku langsung lari kencang meninggalkan lokasi. Korban yang masih mengenakan seragam SMK ini ditemukan warga sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban yang tewas karena luka tusukan di bagian dada kiri sempat dibawa ke RS PMI untuk autopsi.

Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi pihak kepolisian.

Diduga Bermotif Dendam

Dari keterangan, aksi pembunuhan terhadap Andriana terekam kamera CCTV.

Dalam rekaman terlihat pelaku menusuk korbannya di sebuah gang. Saat itu lokasi kejadian sepi. Pelaku sempat terekam sedang menunggu korban.

Saat berpapasan, pelaku menusukkan senjata tajam di bagian dada kiri.

Korban pun terkapar, pelaku langsung lari kencang meninggalkan lokasi. Korban yang masih mengenakan seragam SMK ini ditemukan warga sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban yang tewas karena luka tusukan di bagian dada kiri sempat dibawa ke RS PMI untuk autopsi.

Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi pihak kepolisian.

Dikutip dari Tribun Bogor, peristiwa yang terjadi di Gang belakang Masjid Raya Bogor, Jalan Riau RT 4/3, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur itu terekam kamera CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian.

Warga sekitar Deki (50) menuturkan bahwa warga menemukan Adriana Yubelia Noven sekitar pukul 16.00 WIB.

Deki yang sudah melihat rekaman CCTV menuturkan bahwa pelaku sudah menunggu sejak lama.

"Dia nunggu, terus enggak lama ada anak pramuka turun dari tangga, enggak lama siswa itu turun, sekitar dua menit kemudian cewe itu turun anak perempuan pakai seragam sma (korban), langsung disamperin (dihampiri pelaku) ditusuk terus lari ke atas," katanya.

Deki menceritakan bahwa dari rekaman CCTV pelaku memiliki tato di lengan kanan, mengenakan kaos sport berwarna biru, dan celana panjang hitam.

"Korban sempoyongan terus jatuh, pelaku satu orang, baju biru celana panjang hitam tangannya banyak tato, sekitar 18-19 tahunan," katanya.

Dugaan awal motif penusukan sisiwi SMK di Bogor adalah adanya dendam.

Kaporesta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan, polisi sedang melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap pelaku penusukan siswa SMK di Bogor.

Saat ditanyai mengenai dugaan awal motif pembunuhan tersebut, pihaknya menduga didasari karena dendam.

"Pelaku kan belum tertangkap tapi pada umumnya, kalau kasus pembunuhan seperti ini pasti ada motif dendam sakit hati dan lain-lain, namun kita belum bisa katakan secara pasti karena pelaku belum tertangkap. Kita berharap biar tim bekerja ekstra keras dengan segala cara," katanya Rabu (1/1/2019) dini hari tadi, usai meninjau lokasi pembunuhan.

Kombes Pol Hendri Fiuser motif sebenarnya baru akan diketahui jika pelaku sudah tertangkap.

"Nanti kita bisa tahu secara pasti tahu modus pelaku ketika sudah ditangkap, tapi secara umum kalau pembunuhan ada motif dendam iya dugaan awal seperti itu," katanya.

Polisi pun sudah mengantongi sejumlah barang bukti dan ciri ciri pelaku penusukan di gang belakang Masjid Raya Kota Bogor, RT 4/3 Kelurahan Baranagsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogo, Rabu (9/1/2018) sekitar pukul 15.55 WIB.

"Sedikit banyak sudah ada gambaran, ini sedang kita dalami," katanya Rabu (9/1/2019) tengah malam tadi usai meninjau lokasi penusukan.

Hendri mengatakan Satreskrim Polresta Bogor Kota akan bekerja secara cepat untuk menangkap dan mengungkap motif pembunuhan tersebut.

Saat ini pihak polisi pun sudah mengamankan barang bukti, memeriksa saksi dan mengumpulkan ciri-ciri pelaku.

"Kita berharap secepatnya tergantung, karena ini kan memerlukan proses, ada empat saksi yang sudah diperiksa, barang bukti yang diamankan pisau, baju korban petunjuk rekaman cctv yang sudah kita ambil juga walaupun tidak terlihat jelas namun secara kasat mata ciri ciri pelaku terlihat jelas disitu," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ini Curhat Terakhir Pelajar SMK Sebelum Tewas Dibunuh, Sang Ayah Berharap Pelaku Tertangkap

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved