Jangan Abaikan Mimpi Ini, Gigi Rontok, Ditelanjangi, Kiamat Hingga Kehamilan, Ini Menurut Psikolog

Jangan Abaikan Mimpi Ini, Mulai Gigi Rontok, Ditelanjangi, Kiamat Hingga Kehamilan, Ini Menurut Psikolog

TRIBUN-BALI.COM - Ada berbagai macam mimpi yang pernah kita alami selama hidup pastinya.

Tak hanya menjadi bunga tidur, mimpi juga dipercaya menjadi pertanda mengenai kehidupan kita.

Mimpi akan mencerminkan kondisi kita saat ini, dan alam bawah sadar mencoba memberi tahu kita melalui mimpi yang dialami.

Bahkan kini ada sebuah studi yang mempelajari mengenai mimpi yang disebut dengan oneirology.

Dari mimpi jatuh, hingga hamil, inilah arti mimpi menurut para psikolog:

1. Jatuh

Saat dewasa kita akan merasa sering jatuh di dalam mimpi.

Menurut psikolog Ian Wallace mimpi tentang jatuh melambangkan rasa takut kehilangan kendali.

Kita sedang merasa takut mengenai perubahan drastis yang mungkin terjadi dalam hidup.

Hal ini bisa berkaitan mengenai berbagai bidang seperti pekerjaan, hubungan, keuangan, kesehatan dan yang lainnya, cari mana yang benar-benar membuat diri kita tertekan.

Sedangkan kebalikan dari mimpi jatuh adalah terbang yang menandakan kita membebaskan diri dari beban berat dan mendapatkan kebebasan yang diinginkan.

2. Gigi rontok atau tanggal

Alam bawah sadar kita menunjukkan bahwa gigi merupakan senjata, dan kekuatan.

Sehingga rontok atau tanggalnya gigi dalam mimpi menunjukkan diri kita yang sedang tidak berdaya menurut Penney Pierce.

Psikolog lain, Patricia Garfield mengatakan bahwa mimpi rontoknya gigi merupakan kemarahan yang tersembunyi.

Saat kita marah maka kita akan menggertakkan gigi, mungkin hal inilah yang dimaksud dengan kemarahan tersembunyi.

Hal ini menjadi tanda bahwa saatnya kita menghilangkan perasaan negatif.

3. Kegagalan dalam ujian atau kinerja

Saat ikut ujian tiba-tiba kita tak mengingat apa-apa atau tidak bisa mengatakan apa pun di tengah kerumunan.

Mimpi ini bisa dialami siswa tetapi juga dialami orang-orang yang sudah lama lulus.

Ini bisa menjadi tanda bahwa kita sedang mengalami stres sebelum tidur atau khawatir akan sesuatu.

4. Salah kostum atau bahkan telanjang di tempat umum

Pernahkah bermimpi menggunakan pakaian yang salah, atau bahkan telanjang di tempat umum?

Mimpi ini biasanya diikuti perasaan malu.

Menurut psikolog Ian Wallace, jika kita mengalaminya, maka itu berarti kita merasa rentan terhadap pekerjaan baru atau hubungan baru kita, dan takut orang lain akan menilai kelemahan yang kita miliki.

Tetapi jika kita tidak merasa malu dalam mimpi dan merasa bangga pada diri sendiri, maka itu menandakan arti yang berlawanan.

Mungkin kita kurang mendapat pengakuan dan kekaguman dari orang lain, dan ingin mereka melihat bakat dan kepribadian kita.

5. Dikejar atau dianiaya

Seorang ahli di bidang mimpi, Lauri Loewenberg mengatakan mimpi dikejar atau dianiaya merupakan orang yang cenderung menghindari konflik dan takut menyebabkan masalah dan akan terus mendapatkan mimpi yang sama.

Hal yang mengejar kita merupakan situasi atau perasaan yang tidak menyenangkan yang coba kita hindari di dunia nyata.

Jika kita dikejar dengan orang yang kita kenal maka itu bisa jadi orang yang kita kenal dan dekat saat ini.

Mereka mungkin menunjukkan pada orang lain kepribadian kita yang tidak ingin kita akui.

6. Bencana atau kiamat

Mimpi mengenai bencana mungkin menandakan masalah pribadi yang telah lepas kendali atau merasa terancam tentang sesuatu.

Walaupun terkadang berita mengenai bencana atau teror juga bisa membuat kita terpengaruh hingga ke alam mimpi.

7. Peralatan atau kendaraan rusak

Bermimpi tak bisa menggunakan perangkat seperti ponsel mengungkapkan kekhawatiran mengenai hubungan atau hilangnya hubungan emosional dengan seseorang.

Kendaraan yang rusak bisa menandakan kemungkinan kehilangan dukungan dan tidak dapat mengatasi situasi hidup yang sulit sendirian.

8. Kehamilan

Mimpi mengenai hamil melambangkan sesuatu yang baru tumbuh dalam diri kita.

Akan ada proyek kreatif baru yang menarik dari diri kita. Di sini kita bisa mengambil peran baru dan menetapkan tujuan kita. (*)