Bukan Sekadar Tempat Berlatih, Sanggar Tari Manik Mas Gelar Lomba Tari Bali

Sanggar Tari Manik Mas gelar Lomba Tari Bali di Bale Banjar Pembungan, Jalan Pulau Saelus Denpasar, Minggu (28/1/2019

Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Diah Paramitha
Sanggar Tari Manik Mas menggelar lomba tari Bali di Bale Banjar Pembungan, Jalan Pulau Saelus Denpasar, Minggu (27/1/2019). 

TRIBUN-BALI.COM - Sejak kembali aktif pada 2016, Sanggar Tari Manik Mas terus mengembangkan eksistensinya.

Sanggar yang bernaung di bawah Banjar Pembungan Desa Pakraman Sesetan, Denpasar, ini rutin menggelar latihan tari.

Mereka terlibat dalam beberapa agenda budaya. Di awal 2019 ini, mereka membuat gebrakan intern yaitu menggelar lomba tari yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja.

Lomba telah berlangsung pada Minggu (27/1/2019), bertempat di Bale Banjar Pembungan, Jalan Pulau Saelus Denpasar.

Sebanyak 120 penari muda telah mendaftarkan diri mengikuti lomba.

Sanggar Tari Manik Mas gelar Lomba Tari Bali di Bale Banjar Pembungan, Jalan Pulau Saelus Denpasar, Minggu (28/1/2019
Sanggar Tari Manik Mas gelar Lomba Tari Bali di Bale Banjar Pembungan, Jalan Pulau Saelus Denpasar, Minggu (28/1/2019 (Tribun Bali/Diah Paramitha)

Mereka terbagi dalam beberapa kategori, yaitu Tari Puspanjali, Tari Condong, Tari Margapati, dan Tari Baris.

Peserta tidak hanya berasal dari wilayah Denpasar, namun juga kabupaten lain seperti Gianyar, Badung, Klungkung, dan Karangasem.

Setiap peserta berusaha memperlihatkan kemampuan maksimal. Penampilan mereka tidak hanya memperlihatkan hasil latihan rutin, namun juga kecintaan pada seni tradisi. 

Antusiasme peserta tak diduga oleh panitia.

“Kami tidak menyangka jumlah peserta melampaui target, sebab ini adalah pertama kalinya kami mengadakan lomba,” ucap Ketua Panitia, Ngurah Komang Dicky Candra Agustana. 

Ide membuat gelaran lomba ini sesungguhnya sudah lama direncanakan.

“Sejak Sanggar Tari Manik Mas dibangkitkan kembali, sudah ada niat menggelar lomba tari. Kami ingin menunjukkan bahwa sanggar kami masih eksis, tidak hanya sekadar tempat belajar menari, namun juga wadah pelestarian budaya dan apresiasi penari muda,” ujar Komang Dicky.

Ide ini kemudian dapat direaliasikan berkat dukungan seluruh krama Banjar Pembungan.

“Kami juga meminta saran dari Dinas Kebudayaan tentang bagaimana sistem lomba tari. Ini adalah kali pertama kami menggelar lomba, tentu memerlukan banyak masukan,” kata dia.

Namun menurut Komang Dicky, kerjasama dan kekompakan seluruh anggota Sanggar Tari Manik Mas dan Sekaa Teruna Budhi Utama adalah faktor utama yang membuat lomba ini bisa berjalan dengan lancar.

Kelian Adat Banjar Pembungan sekaligus Pembina Sanggar Tari Manik Mas, I Gede Gunawan pun menyampaikan apresiasinya kepada pemuda.

“Semoga ke depannya mereka tetap semangat dalam berkreativitas,” pesan Gede Gunawan.  (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved