Drone Tempur Siluman Rusia yang Paling Dirahasiakan Tertangkap Kamera, Okhotnik-B Sangat Mematikan

Penampakan pesawat tempur udara tanpa awak atau UCAV tersebut diyakini adalah Okhotnik-B

Editor: Eviera Paramita Sandi
THE MOSCOW TIMES / INSTRAGRAM / FIGHTER_BOMBER
Tertangkap Kamera Drone Tempur Siluman yang Paling Dirahasiakan Rusia, Sangat Mematikan! . Foto yang beredar di dunia maya, menampilkan wujud drone tempur siluman Rusia yang diyakini sebagai Okhotnik-B di lintasan di Siberia. 

TRIBUN-BALI.COM - Sebuah pesawat nirawak atau drone siluman terbaru milik Rusia tertangkap kamera saat ditarik sebuah traktor di lintasan bersalju di Siberia.

Penampakan pesawat tempur udara tanpa awak atau UCAV tersebut diyakini adalah Okhotnik-B, yang selama ini masih dirahasiakan oleh Rusia dan disebut sebagai drone tempur paling mutakhir.

Pakar militer Rusia menyebut gambar drone tempur siluman buatan perusahaan yang juga mendesain jet tempur Sukhoi itu, adalah yang pertama sejak muncul di dunia maya pada 2017.

Menurut sebuah media online penerbangan AS, The War Zone, pada Rabu (23/1/2019), menduga bahwa foto-foto terbaru "Okhotnik-B" tersebut diambil saat tes darat yang dilakukan di Novosibirsk, pada November tahun lalu.

Informasi itu sesuai dengan yang pernah dilaporkan Interfax, kantor berita independen Rusia, yang pernah melaporkan pada Juni lalu, bahwa drone tempur generasi keenam itu akan menjalani tes pada musim panas tahun lalu dan diperkirakan bakal mulai terbang untuk kali pertama di tahun 2019.

"Terlepas benar atau tidak foto tersebut adalah gambar terbaru dari Okhotnik, atau mungkin desain lain."

"Seandainya foto tersebut benar maka itu adalah bukti terbaru bahwa Rusia tetap berkomitmen dalam pengembangan UCAV secara sembunyi-sembunyi," tulis The War Zone dan dilansir The Moscow Times, Kamis (24/1/2019).

Foto-foto terbaru yang memperlihatkan secara jelas bentuk drone siluman Rusia itu telah tersebar luas di media sosial sejak Kamis lalu.

Masih menurut The War Zone, drone tempur Okhotnik tersebut tampak cukup besar jika dibandingkan dengan traktor yang yang menariknya di lintasan.

Diperkirakan besar pesawat tempur nirawak itu sebanding dengan jet tempur berukuran sedang, namun dengan badan lebih pendek dan bentangan sayap yang lebih panjang.

UCAV tersebut tampak dilengkapi mesin jet tempur, yang diperkirakan akan membantu untuk lepas landas dengan bobot yang cukup berat.

Hal tersebut sesuai dengan kabar bahwa Okhotnik-B dirancang untuk dapat membawa bom atom hingga seberat 2 ton.

Namun untuk peralatan lainnya, termasuk persenjataan, belum terlihat.

Sementara diberitakan Daily Star, drone yang disebut-sebut akan menjadi senjata mematikan Rusia itu dipesan secara khusus oleh Presiden Vladimir Putin.

Drone itu disebut dirancang untuk mampu mencapai kecepatan hingga lebih dari 800 kilometer per jam dan terbang hingga ketinggian 12.000 meter di atas permukaan tanah.

Disampaikan para petinggi militer Rusia, drone pembom tak berawak tersebut diharapkan untuk mampu menghancurkan sistem pertahanan anti-pesawat dari udara.

"Tahun depan, Okhotnik akan mulai menjalani tahan percobaan. Pekerjaan proyek ini adalah prioritas dan sedang berjalan ke arah yang baik," kata Kepala Pertahanan Kremlin Alexei Krivorucjhko, pada tahun lalu.

"Pada musim semi tahun depan kami mengharapkan drone sudah dapat mulai menjalani penerbangan pertama."

"Secara khusus pekerjaan telah selesai untuk membuat prototipe dan akan memulai uji terbang pada tahun ini. Pekerjaan saat ini sedang dilakukan di Pabrik Penerbangan Chkalov yang berbasis di Novosibirsk," ujarnya.

Selumnya situs id.rbth.com merilis, Rusia juga tengah mengembangkan pesawat tanpa awak (UAV jet tempur Okhotnik (Pemburu) seberat 20 ton.

Laporan teknis Okhotnik telah disetujui oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 2012.

Namun, rinciannya belum diungkap ke publik dan masih dirahasiakan.

“Yang kita ketahui adalah bahwa drone yang baru akan menjadi sejenis UAV dan juga jet tempur generasi keenam. Pesawat-pesawat tempur paling canggih di dunia saat ini (F-22 Raptor dan F-35 Lightning II Amerika, Su- 57 Rusia, dan Chengdu J-20 Tiongkok) adalalah pesawat generasi kelima,” kata Dmitry Safonov, seorang mantan analis militer di surat kabar Izvestia, kepada Rusia Beyond.

Sebetulnya, ukuran pesawat tanpa awak yang tengah dikembangkan ini akan sebesar jet tempur.

Namun, pesawat itu akan dikendalikan oleh operator yang duduk di depan monitor komputer di pangkalan militer.

“Mengingat perkembangan teknologi modern dan penerapan algoritma kecerdasan buatan pertama untuk perangkat militer, dapat diasumsikan bahwa teknologi komputer yang digunakan pada perangkat itu akan memiliki fungsi pengambilan keputusan secara mandiri dalam menghancurkan target-target individu. Di masa depan, manusia akan terlibat dalam memastikan bahwa semuanya berjalan mulus dan memeriksa atau mereparasi perangkat keras,” tambah sang pakar.


Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved