Banjir Order karena DBD, Kisah Heru Budidayakan Ikan Cupang Hingga Raih Omset Belasan Juta

Tak hanya karena kecantikan warna dan siripnya, tetapi juga karena keahliannya sebagai ikan petarung hingga penggunaannya sebagai ikan pembasmi jentik

Editor: Irma Budiarti
KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM
Heru Sulistio, salah seorang pembudidaya ikan cupang di Ketami, Kota Kediri, Jawa Timur. 

TRIBUN-BALI.COM, KEDIRI - Ikan cupang terkenal tak hanya karena kecantikan warna dan siripnya, tetapi juga karena keahliannya sebagai ikan petarung hingga penggunaannya sebagai ikan pembasmi jentik nyamuk.

Beberapa manfaat itu membuat permintaan ikan berbadan mungil yang masuk keluarga Osphronemidae dengan genus betta ini tak pernah sepi, sehingga menjadi ceruk usaha yang cukup menggiurkan.

Ini yang membuat banyak kalangan membudidayakannya.

Salah satu pembudidayanya adalah Heru Sulistio (50), warga Kelurahan Ketami, Kota Kediri, Jawa Timur.

Kawasan Ketami tempatnya tinggal menjadi salah satu sentra pembudidayaan ikan cupang di Kediri.

Baca: Hilang Sejak 14 Januari Lalu, Bocah Perempuan Ini Ditemukan Tewas dengan Tubuh Tak Utuh

Baca: Berhati Suci & Jujur, Bagaimana Nasib Lahir Senin Kliwon Krulut?

Dari usahanya itu, setiap bulannya Heru mampu meraup keuntungan hingga Rp 15 juta.

"Kolam-kolam saya semua berada di pekarangan belakang rumah," ujar Heru yang juga Wakil Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Maju, Sabtu (2/2/2019).

Total kolam yang dia punya mencapai 50 petak.

Ukurannya rata-rata 3X5 meter.

Di kolam-kolam itu, dia menjalankan proses budidaya mulai dari mengawinkan hingga pembesaran ikan cupang.

Heru menuturkan, budidaya ikan cupang relatif lebih mudah dibanding ikan hias lain, seperti koki maupun koi.

Dalam perawatan hariannya, juga tidak ada trik-trik khusus selama perawatan ikan.

Ikan ini juga dikenal tangguh terhadap perubahan cuaca yang berdampak pada suhu air.

Baca: TRIBUN WIKI - Melukat di Klungkung & Karangasem, Patirtaan Tadah Uwuk Sembuhkan Penyakit Kutukan

Baca: TRIBUN WIKI - 3 Tempat Melukat di Buleleng, Nunas Tamba hingga Mohon Jodoh dan Jabatan

Begitu juga dengan penyakit, lumayan berdaya tahan tinggi.

"Perawatan rutin hanya berupa pemberian makan pada pagi dan sore hari," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved