Pulang Mandi Istri Mengadu Diperlakukan Tak Senonoh, Tangan Pelaku Langsung Putus Ditebas
Tahu organ intim istri dipegang orang lain, seorang suami berbuat nekat demi melindungi harga diri istri tercintanya.
Pulang Mandi Istri Mengadu Diperlakukan Tak Senonoh, Tangan Pelaku Langsung Putus.Sang suami memenggal tangan seseorang yang telah menyentuh organ intim istrinya. Peristiwa suami memenggal tangan pelaku yang melecehkan istrinya ini terjadi di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
TRIBUN-BALI.COM – Tahu organ intim istri dipegang orang lain, seorang suami berbuat nekat demi melindungi harga diri istri tercintanya.
Sang suami memenggal tangan seseorang yang telah menyentuh organ intim istrinya.
Peristiwa suami memenggal tangan pelaku yang melecehkan istrinya ini terjadi di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Yang bikin geleng-geleng kepala, ternyata orang yang tega menyentuh organ intim dan berbuat cabul itu masih memiliki hubungan keluarga dengan suami dan istri tersebut.
Awal mula kejadian ini di Jalan Parit Jawai RT 025 RW 007 Dusun III, Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (27/2/2019).
Ahmad yang merupakan korban (orang atau pelaku yang menyentuh organ intim), harus rela kehilangan tangan kirinya lantaran dipenggal oleh saudara iparnya, MS.
Diketahui, istri korban dan istri pelaku adalah adik kakak.
Dijelaskan oleh Kapolsek Sungai Kakap, Iptu Antonius Permadean, penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (27/2/2019) malam sekitar pukul 20.45 WIB.
Pelaku membawa sebilah parang, dan secara membabi buta memotong tangan korban hingga putus.
"Sekitar pukul 20. 45 WIB Rabu malam terjadi penganiayaan dengan cara pelaku memotong tangan korban dengan menggunakan sebilah parang," kata Iptu Antonius, Kamis (28/2/2019).
Baca: Siswi Histeri Oh My God Bapak, Pria Ini Tampak Senyum Nonton Film Porno di Kelas, Diduga Teledor
"Sehingga mengakibatkan tangan bagian pergelangan sebelah kiri korban putus," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Iptu Antonius, MS tega menebas tangan korban lantaran tidak terima perlakuan korban pada istrinya.
Diceritakan oleh Iptu Antonius, istri MS saat itu sedang menjemur pakaian di belakang rumahnya.
Setelah itu, istri pelaku pergi untuk mandi di sungai, yang letaknya tepat di depan rumahnya.
Menurut pelaku, korban saat itu bertingkah seperti menggoda sang istri.
"Setelah mandi di sungai depan rumah pelaku, kemudian korban lewat di depan istri pelaku sambil memegang arah kemaluan istri pelaku," jelas Iptu Antonius.
Tak langsung marah pada korban, pelaku justru memarahi istrinya sendiri.
"Pada saat itu pelaku melihat dan marah dengan istrinya sendiri," kata Iptu Antonius.
Setelah terlibat adu mulut dengan istrinya, pelaku kemudian mendatangi korban dan langsung membacoknya.
"Rumah pelaku dan korban besebelahan serta korban dan pelaku memiliki hubungan keluarga yaitu istri korban dan istri pelaku kakak adik kandung," kata Iptu Antonius.
Saat pelaku mendatangi korban, Ahmad diketahui sedang makan.
Korban yang melihat tindakan yang dilakukan oleh pelaku, kemudian berusaha untuk menangkisnya.
Sayang, upayanya itu justru membuat tangan korban putus tepat di bagian pergelangannya.
"Pada saat pelaku mendatangi korban dengan membawa sebilah parang, korban sedang makan," kata Iptu Antonius.
"Kemudian pelaku mengayunkan parang ke arah korban dan ditangkis korban, mengakibatkan tangan korban bagian pergelangan sebelah kiri putus," lanjutnya.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku langsung kabur dengan memecahkan kaca jendela rumah korban.
Pecahan kaca tersebut juga turut membuat tangan pelaku terluka.
Melihat aksi dari MS, istri pelaku kemudian melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian.
Korban Sesali Tindakan Pelaku
Ahmad, korban pembacokan saudara iparnya itu, mengaku sedih melihat kondisi tangannya.
Ia yang berprofesi menjadi seorang petani, mengaku kesulitan bekerja, setelah kehilangan satu tangannya.
"Operasinya tadi jam 11 siang, tidak bisa disambung lagi, dan saya menjadi cacat seumur hidup," ujar Ahmad, Kamis (28/2/2019).
Ahmad mengaku heran dan tidak percaya, pelaku yang masih keluarganya sendiri itu, tega menganiaya dirinya.
"Tidak tahu dia ini kerasukan apa sehingga berbuat seperti itu, padahal siang kita masih berkomunikasi," kata Ahmad dikutip dai TribunPontianak.
Menyesali nasib malangnya, Ahmad menjelaskan bahwa selama ini tidak mempunyai masalah dengan pelaku.
"Hampir setiap hari saya bertemu dia dan selama ini tidak pernah ada masalah dengan dia. Saya tinggal di rumah tersebut bersama keluarga baru satu tahunan," tutur Ahmad.
Dalam penjelasannya, Ahmad menuturkan bahwa pelaku tiba-tiba datang ke rumahnya.
Pelaku kemudian menanyakan keberadaan Ahmad melalui istrinya.
"Malam sekitar jam setengah sembilan dia datang ke rumah, tanya istri di mana saya, istri jawab saya lagi makan di dalam," jelas Ahmad.
"Saat itu dia sudah membawa parang, saya tanya ada apa dek, tiba-tiba dia langsung membacok saya," terangnya.
Ahmad mengaku tidak menaruh dendam pada pelaku, namun ia sepenuhnya menyerahkan proses hukum pelaku pada kepolisian. (*)