Pemprov Lakukan Pendataan Terhadap Komunitas Peduli Lingkungan di Bali
Pemprov Bali melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah melakukan pendataan terhadap berbagai komunitas atau relawan yang peduli terhadap lingkungan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemprov Bali melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah melakukan pendataan terhadap berbagai komunitas atau relawan yang peduli terhadap lingkungan.
Saat dikonfirmasi Tribun Bali di Denpasar belum lama ini, Kepala DLH Provinsi Bali, I Made Teja membenarkan hal tersebut.
"Betul memang kami sedang mengajak semua teman-teman itu,” kata Teja beberapa waktu lalu saat ditemui di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali.
Baca: Jenazah Ditampung di Tenda Darurat Sejak Kamar Jenazah RS Mangusada Overload
Baca: Kasus Tes DNA DJ Verny Hasan dan Denny Sumargo, 4 Cara Ini Bisa Buktikan Hubungan Ayah dan Anak
Menurutnya, pendataan ini dilakukan karena pemerintah menyadari untuk menata urusan lingkungan terutama sampah tidak bisa dikerjakan sendiri.
Oleh karena itu, dirinya berharap ke depan dengan pendataan ini seluruh komunitas peduli lingkungan di Bali dapat berjalan satu komando.
"Kita tetap di pemerintah Provinsi Bali, dengan wilayah yang kecil ini kan satu komando lah kita nantinya. Jadi gerakan ini dan beliau-beliau (relawan dan komunitas sampah) yang hadir ini, diharapkan bergabung biar tidak memperlihatkan kehebatannya masing-masing tapi disatukan bersama-sama lewat provinsi," jelasnya.
Baca: Pemkab Bangli Gelar Upacara Mapepada Wewalungan di Catus Pata Bangli
Baca: Peramal Endang Tarot Ungkap Alasan di Balik Pernikahan Syahrini dan Reino Barack yang Terburu-buru
Pendataan ini, kata Teja, sudah berlangsung sejak bulan Januari 2019 kemarin, dengan terlebih dahulu dikumpulkan di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Ditegaskan bahwa tidak hanya sekadar relawan dan komunitas peduli lingkungan yang didata, seluruh bank sampah yang ada di Bali juga akan didata.
"Jadi dari sana (bank sampah) kami dapat informasi ternyata pengolahan sampah ini sudah banyak dibantu. Kalau gitu nggak mungkin bisa, TPA (tempat pembuangan akhir) kita pasti akan penuh. Sekarang kan kita akui, tapi dibanding kemarin sudah ada perubahan lah," jelasnya.
Baca: Berkah Nyepi Bagi Para Napi, 208 WBP Peroleh Remisi, 3 Orang Langsung Bebas
Baca: Ini Ogoh-ogoh Dewi Durga 7 Meter di Tampaksiring, Disebut Berbeda dari Ogoh-ogoh Lainnya
Saat ditanya berapa jumlah komunitas, relawan, dan bank sampah yang sudah terdata hingga saat ini, Teja mengaku belum bisa membeberkan datanya karena proses pengumpulan masih di kabupaten/kota.
"Entar dulu untuk datanya belum saya bisa saya sebutkan karena masih di kabupaten/kota, masih kami kumpulkan. Itu data resminya belum kami dapatkan," jelasnya.
Rencananya setelah semua ini selesai dilakukan pendataan, akan ada gerakan-gerakan peduli lingkungan setiap bulan. (*)
Usai Pamit dari Persib Bandung, Kim Kurniawan Dikabarkan Gabung PSS Sleman Bersama Irfan Bachdim |
![]() |
---|
Berapa Gaji Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Sebelum Ditangkap KPK? |
![]() |
---|
IMB Tidak Diperlukan Lagi, Pemilik Bangunan Wajib Tahu PBG Penggantinya |
![]() |
---|
Angin Kencang Robohkan Bangunan di Pura Pasek, 2 Pemedek Dilarikan ke RSUD Klungkung |
![]() |
---|
21 Jenis Mobil Ini Turun Harga Mulai Besok 1 Maret 2021, Ada Insentif PPnBM |
![]() |
---|