Kapolresta Denpasar Ajak Pengurus Masjid Jaga Kondusifitas & Sukseskan Pemilu 2019
Kegiatan silaturahmi ini mengundang takmir, pengurus, pimpinan masjid dan musala di Kota Denpasar, Kuta dan Kuta Selatan sebanyak 100 orang
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Irma Budiarti
"Alhamdulillah ini merupakan sebuah hal yang luar biasa. Kita apresiasi dan kita junjung sangat tinggi karena sebagai wadah pemersatu, silaturahmi untuk menjalin persaudaraan dan kebersamaan antara pihak kepolisian dengan pihak takmir masjid," ujarnya.
Kegiatan seperti ini dikatakan Asy'ari Muslih bisa sering dilakukan agar takmir masjid bisa bersinkronisasi dengan pihak Kepolisian Polresta Denpasar.
Baca: Intip Sejarahnya, Mengapa Tanggal 9 Maret Ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional
Baca: Peduli Kasih Lion Air Care, Beri Donasi untuk Panti Asuhan Asuhan Tat Twam Asi Renon
Bahkan bisa menjaga ketertiban, persatuan, persaudaraan, keamanan hingga membawa kedamaian umat bersama.
Sekertaris MUI Kota Denpasar juga mengungkapkan, masjid tetap menjadi pusat kegiatan umat Islam untuk beribadah, pendidikan, kemasyarakatan, keagamaan dan lainnya.
"Masjid itu menjadi tempat ibadah keislaman, jadi apapun itu bisa dilakukan di masjid bahkan dalam pendidikan politik. Namun tidak untuk mempolitisasi masjid," lanjutnya.
Baca: Serda Siswanto Bayu Berencana Menikah, Sang Ayah: Namun, Sang Khalik Telanjur Menjemputnya
Baca: Potensi Bencana Hidrometeorologi, BMKG Denpasar Imbau Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Sekretaris MUI Kota Denpasar juga mengingatkan bahwa perbedaan pilihan hanya terjadi di dalam bilik suara saat Pemilu.
Di luar itu, masyarakat diminta untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan bukan untuk menjatuhkan satu dengan lainnya.
"Tak boleh jadikan masjid sebagai kendaraan politik atau tempat pelaksanaan politik praktis. Masjid sebagai tempat ibadah, jangan jadikan perbedaan itu untuk saling menjatuhkan. Ini jangan sampai terjadi," tuturnya.(*)