Calon Istri Kedua Abu Hamzah Ditangkap & Disiapkan Jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri
Terduga teroris yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Sibolga, Sumatera Utara, diduga berafiliansi dengan jaringan yang ikut diamankan
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Terduga teroris yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Sibolga, Sumatera Utara, diduga berafiliansi dengan jaringan yang ikut diamankan di Tanjungbalai, Asahan.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, di Tanjung Balai petugas mengamankan dua terduga, yakni M dan R.
"Hasil pengembangan ada beberapa tersangka (jaringan di Tanjungbalai). Inisial M dan R," ujarnya, Kamis (14/3).
Hasil pengembangan polisi, menurut Agus, R rencananya akan menjadi istri kedua dari terduga teroris AH alias Abu Hamzah yang ditangkap Densus di Jalan Cenderawasih, Kota Sibolga.
"Informasinya dia (R) ini mau jadi istri kedua dari AH, untuk direkrut jadi pengantin (pelaku bom bunuh diri)," kata Kapolda.
Ditanya soal kepastian berapa terduga teroris yang tewas di Sibolga, Agus mengaku masih menunggu hasil dari tim DVI.
"Diduga dua orang (Istri AH dan anaknya), tunggu nanti pemeriksaan dari DVI," ujarnya.
Densus, kata dia, juga masih melakukan pengembangan mengenai target-target jaringan terduga teroris melakukan aksinya.
Pada kesempatan tersebut Agus mengaku temuan barang bukti keseluruhan ditemukan di kediaman dua tersangka, AH (Abu Hamzah/Husein) dan Solimah.
Selain menangkap calon istri kedua Agus Hamzah Densus 88 Antiteror juga mengamankan dua orang laki-laki.
"Dari hasil pengembangan saudara AH aparat Densus dan Polda Sumut mengamankan juga laki-laki bernama AK alias Ameng. Kemudian 1 lagi tersangka atas nama P atau Ogel," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Ia menjelaskan peran dari kedua laki-laki tersebut. AK diketahui merupakan penyandang dana dari kelompok terduga teroris Sibolga.
Dana sekira Rp 15 juta telah dibelanjakan AK untuk membeli berbagai kebutuhan merakit bom.
Dari yang bersangkutan, kata Dedi, kepolisian berhasil menyita 1 buah bom rompi serta satu kardus berisi bahan peledak.
"Yang bersangkutan perannya terhadap kelompok Sibolga menyumbang atau sebagai penyandang dana untuk membeli berbagai kebutuhan untuk merakit bom sebesar Rp 15 juta dan terhadap tersangka tersebut dilakukan penyitaan," kata dia.
"Penyitaan tersebut antara lain 1 buah bom rompi yang berisi 10 buah pipa bom elbow, kemudian satu kardus beriisi bahan peledak yang masih di periksa di lab forensik," kata mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Sementara P alias Ohel memiliki peran yakni ikut aktif dalam merencanakan amaliyah, yang akan dilakukan oleh Abu Hamzah, AK dan dirinya.
"Kemudian perannya juga menyimpan bahan-bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka AH," tuturnya.
Adapun sebelumnya kepolisian telah berhasil menyita barang bukti dari Abu Hamzah, antara lain dua buah bom pipa, 4 buah cashing tabung pipa dari LPG, 100 kg flash powder, potasium korat, 2 buah bom pipa tabung, 1 buah bom pipa elbow, serta 4 buah bom yang telah tertanam di halaman rumah sebagai bom ranjau.
Tiga Anak Buron
Terduga teroris Husein alias Abu Hamzah yang diamankan di Sibolga, Sumatera Utara ternyata sudah memiliki empat orang anak.
Satu diantaranya yang diketahui berinisial H telah menjadi korban ledakan dari istri terduga teroris tersebut pada Rabu (13/3) dini hari.
"Saudara AH memiliki empat orang anak. Cuma dari TKP yang berhasil dievakuasi hanya 1 potongan tubuh seorang anak kecil yang berusia 2-3 tahun," ujar Dedi.
Saat ini, kepolisian masih berusaha mencari tiga anak lain dari Abu Hamzah. Tiga anak yang belum ditemukan itu berusia 18 tahun, 16 tahun dan 11 tahun.
"Tiga lainnya saat ini sedang dicari atas nama H berusia 18 tahun, kemudian A berusia 16 tahun, dan S berusia 11 tahun," kata Dedi.
Di sisi lain, tim Disaster Victim Identification (DVI) masih berupaya melakukan proses identifkasi terhadap potongan dan serpihan tubuh yang didapat di TKP.
Potongan tubuh itu diduga milik istri Abu Hamzah dan anaknya yang berusia 2-3 tahun.
"Hari ini tim DVI masih terus mengidentifikasi serpihan tubuh yang sudah di evakuasi dari TKP," kata Dedi.
Rakit Puluhan Bom
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan pihaknya menemukan bahan peledak dengan jumlah besar di Sibolga, Sumatera Utara.
Sebelumnya diberitakan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) disebut telah merakit puluhan bom.
Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan dan menemukan bahan peledak seberat 300 kg.
"Apabila dicampur hampir 300 kilogram, tetapi laporan dari tim pemeriksa dan laboratorium barang bukti sudah bahan jadi," ujar Irjen Pol Agus Andrianto.
Atas pertimbangan keamanan, sebagian besar barang bukti yang disita akan dimusnahkan secara khusus dan di tempat khusus.
Menurut Kapolda, total barang bukti yang ia sebut termasuk dengan yang sudah meledak Rabu dini hari, di mana membuat bekas lobang berdiameter lima meter dan kedalaman sekira tiga meter.
"Mereka (jaringan teroris) ini menyiapkan bahan di sini (Sibolga) dan yang tertangkap di Lampung mengambil barang rakitan di wilayah sini. Kemarin ada 10 pipa sudah mereka rakit dan isi dengan bahan peledak," ujarnya.
Adapun bahan peledak yang disita dari kediaman Husein, berjenis calsium florat, sulfur dan arang, yang merupakan campuran yang dicampur dan siap digunakan.
"Daya ledak low explosive, namun bila jumlah besar dampaknya juga menghancurkan," ujar Agus.
Diketahui lokasi ledakan bom bunuh diri di Sibolga ternyata sangat dekat dengan Pelabuhan Sambas yang akan diresmikan Presiden Jokowi.
Jadwal yang diterima Tribun, Jokowi akan meresmikan pelabuhan itu pada 17 Maret 2019.
Lokasi ledakan dan Pelabuhan Sambas diperkirakan hanya berjarak sekitar 300 meter. Video yang diunggah akun facebook Lina Rafka memperlihatkan lokasi ledakan dan pelabuhan dalam satu frame.
Telihat jelas lokasi pelabuhan saat video diambil dari ketinggian. Walau sangat dekat, Presiden Jokowi tidak membatalkan kunjungannya.
Informasi yang beredar, Presiden akan tiba di Sibolga pukul 10.30 WIB.
Sebelum bertolak ke Jakarta, Jokowi dijadwalkan meresmikan Pelabuhan Sambas Sibolga dan menghadiri pertemuan dengan tokoh Tapanuli. (tribun network/dit/fan/wly)