Korban Masjid Selandia Baru: Pria yang Ingatkan Agar Pura-pura Mati Diberondong Peluru Hingga Tewas
Korban Masjid Selandia Baru: Pria yang Ingatkan Agar Pura-pura Mati Diberondong Peluru Hingga Tewas
Beberapa saat kemudian, Tarrant datang dan menembak pria yang memintanya tak bergerak.
Pria berusia 28 tahun tersebut menembak jemaah itu di bagian dada.
"Darah langsung terpercik ke muka saya. Saya berpikir 'Ya Tuhan, Ya Tuhan, saya bakal mati'," kisahnya.
Idris Khairuddin kepada The Sun mengaku awalnya dia berpikir suaranya seperti ada pekerjaan konstruksi hingga jemaah yang lain mulai berhamburan dan berteriak.
Remaja berusia 14 tahun itu berkata pamannya ditembak di bagian punggung.
"Saya berharap luka yang dideritanya tidak serius," tuturnya.
"Pekan ini adalah pertama kalinya saya datang ke masjid. Saya masih terguncang dan pengalaman ini membuat saya trauma," ungkap Khairuddin.
Salah satu jemaah anonim lain juga mengisahkan dia adalah salah satu dari segelintir orang yang berhasil kabur dari masjid.
Sama seperti jemaah pertama, dia menuturkan sempat berdoa supaya Tarrant kehabisan peluru.
Dia mengaku butuh waktu 1,5 jam supaya berhenti gemetar.
Seorang pria Pakistan kepada AFP berujar dia melihat sendiri seorang jemaah tertembak di bagian kepala.
Dia mendengar tiga tembakan beruntun.
"Sepuluh detik kemudian, dimulai lagi. Saya pikir dia menggunakan senjata otomatis. Tidak ada yang bisa menarik pemicu secepat itu," tuturnya.
Pria tersebut menjelaskan bagaimana jemaah berlarian melarikan diri dengan beberapa di antara mereka bersimbah darah di bagian wajah.
Seorang jemaah lain kepada stuff.co.nz mengisahkan dia sedang salat ketika mendengar tembakan, dan melihat istrinya tewas di tepi jalan dekat masjid.