Mengenal Sosok Yulia Tori, di Tangannya, Handuk, Sprei, dan Tirai Hotel Jadi Busana Berkelas
Kreativitas mengolah limbah kertas ini bisa menghasilkan keuntungan cukup besar, sementara modal yang dikeluarkan minim.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Rizki Laelani
Mengenal Lebih Dekat Sosok Yulia Tori, di Tangannya, Handuk, Sprei, dan Tirai Hotel Jadi Busana Menawan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Produk daur ulang kertas sudah kian jamak di pasaran.
Ini membuktikan, ada pangsa pasar untuk produk kreatif.
Kreativitas mengolah limbah kertas ini bisa menghasilkan keuntungan cukup besar, sementara modal yang dikeluarkan minim.
Namun, bagaimana jika yang didaur ulang ada limbah hotel.
Bali dikenal memiliki banyak hunian hotel.
Bagi yang jeli membaca peluang, hal itu menjadi potensi besar sebagai sarana bisnis
Hal itu yang dilakukan seorang desainer yang ikut acara launching "Linens For Life", Yulia Tori.
Baca: 17 Desainer Sulap Limbah Bekas Pakai Perlengkapan Hotel jadi Busana Bernilai Tinggi
Baca: Orasi Jerinx di Depan Massa Bali Tolak Reklamasi, Sebut Penari Bali hingga Sindir Wayan Koster
Baca: Ini Peran Pilot Ketiga yang Ikut Penerbangan Malam Sebelum Lion Air JT610 Jatuh
Baca: Dadong Berusia 110 Tahun Tersengat Listrik, Melepuh hingga Tulang Tangannya Terlihat
Yulia Tori mengusung tema After Sport yang memaksimalkan busana-busana dari limbah bekas pakai perlengkapan hotel.
Karyanya bersama 17 desainer lain, dipamerkan di fashion show busana dalam acara launching "Linens For Life" di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/3/2019) malam.
Yulia Tori yang juga Owner Tori Golf Bali ini, pasti tidak asing di telinga banyak orang.
Yulia Tori menjelaskan, teknik pencelupan ia gunakan untuk menghilangkan kesan kain bekas untuk mengganti warna.
"Saya rancang menjadi busana seperti beach way bukan sport lagi sebenarnya."
"Kain-kain ini dari kain bekas pakai di hotel. Misalnya handuk, sprei gitu kan ya. Itu kita olah sesuai dengan kekreativitasan kita."
"Lima busana ini kita bikin selama 1 bulan. Itu kan semua kita dapat putih warnanya."
"Ini sebelumnya memang prosesnya lama. Kita harus pikir dulu mau dibikin motif dan warna apa,"
"Baru pertama kali ini buat outfit dari kain bekas ya. Pertama juga kita mikir apa ini, kok bahan dari kain bekas dan anggapan negatif lainnya."
"Tetapi setelah di olah malah seperti kelihatan baru-kan ini tidak terlihat seperti kain bekas," ucapnya kepada Tribun-Bali.com, Sabtu (23/3/2019).
Ia juga menyebutkan busana limbah bekas pakai perlengkapan hotel rancangannya dijual mulai dari harga Rp 1 juta.
Dihimpun dari berbagai sumber, Yulia Tori cukup dikenal sebagai pelaku fashion di nusantara .
Yulia Tori pernah mengusung dan memulai berdirinya Tori Golf Bali.
Hal itu lantaran berawal saat susahnya mencari pakaian golf wanita, baik saat di dalam maupun luar negeri.
"Ternyata disana masih belum terlalu banyak pilihan baju golf untuk koleksi perempuan," ujarnya ramah ditemui di The Maj Nusa Dua.
Pemenang Best Of The Best Designer 2018 Award dari Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo ini, mengatakan rancangannya memang lebih mengarah ke sporty.
Wanita yang akrab disapa Yulia Tori ini juga membagi tipsnya terkait pemasaran.
Saat awal meniti karier di dunia mode ini ia sangat terbantu oleh orang-orang sekitar.
Sejak 2015 ia membangun bisnis dengan terus mencari ide-ide terbaru, hingga berjalan tiga tahun ini, Yulia merasa sangat bersyukur karena tidak hanya pasar lokal saja yang suka.
Dengan modal Rp 500 juta, ia mendirikan butik pertama berlokasi di Gianyar, dan sampai sekarang masih eksis melayani pelanggan.
Keahlian mendesainnya ia peroleh dari sekolah fashion designer.
Berkat kecintaan pada dunia desain, serta kemampuan membaca peluang yang ada, akhirnya menyatukan dua hal tersebut ke dalam karyanya. (*)