Korban MZ Sempat Mengaku Hal Ini Agar Tak Diperkosa, 2 Pelaku Tetap Nekat dan Makin Kalap

Nang mengaku suka kepada perempuan itu, berniat memerkosa, dan akhirnya mengakhiri nyawa korbannya.

Editor: Rizki Laelani
Kolase Tribun Sumsel
Bocah 9 Tahun Ungkap Detik-detik Calon Pendeta Tewas Diperkosa di Palembang, Sempat Dibegal 2 Pria. Melinda Zidomi menjadi korban pembunuhan diperkirakan terjadi sehari sebelumnya, Senin (25/3), pukul 17.00 WIB. 

Korban MZ Sempat Mengaku Hal Ini Agar Tak Diperkosa, 2 Pelaku Tetap Nekat dan Makin Kalap. Nang mengaku suka kepada perempuan itu, berniat memerkosa, dan akhirnya mengakhiri nyawa korbannya.

TRIBUN-BALI.COM - Polisi menangkap dua pelaku pemerkosaan dan pembunuhan calon pendeta.

Masing-masing pelaku bernama Nang (20) dan Hendri (18).

Nang mengaku suka kepada perempuan itu, berniat memerkosa, dan akhirnya mengakhiri nyawa korbannya.

Pengakuan ini dituturkan kedua pelaku di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Selatan, Kamis (28/3/2019).

Mereka menceritakan peristiwa keji di kebun sawit Ogan Komering Ilir, pada Senin (25/3) itu.

Pemerkosaan memang sudah diniatkan oleh Nang. "Aku ajak Hendri ke kebun sawit untuk menghadang. Tujuan awalnya itu mau bersenang-senang, memperkosa," kata Nang.

Nang dan Hendri menjalankan aksinya mengenakan penutup wajah. Mereka juga mempersiapkan kayu balok.

Dua pelaku pembunuh calon pendeta MZ telah ditangkap dan harus dihadiahi timah panas.

Video pengakuan pembunuh tersebut diunggah oleh akun @palembang_bedesau pada Kamis (28/3/2019).

Tampak seorang pelaku digotong dari dalam ambulans dengan keadaan kaki dibalur perban yang penuh darah.

Sedangkan pelaku lainnya kakinya masih dibalur perban dan dibawa menggunakan kursi roda.

Seorang pelaku yang bernama Nang awalnya mengaku tak kenal.

Setelah didesak, ia mengaku tetangga dengan korban dan sudah kenal selama setengah bulan.

"Sudah setengah bulan," kata pemuda itu.

Nang mengaku mengadang korban karena mencintai MZ, tetapi belum pernah menyatakan cinta.

Menurut pengakuan pelaku, awalnya kedua pelaku akan memperkosa korban, tetapi MZ mengaku bahwa dirinya sedang haid.

Kemudian kaki dan tangan korban diikat untuk memastikan pengakuannya.

Saat akan diperiksa, korban meronta hingga membuat penutup kepala Hendri, pelaku yang lain, terbuka dan MZ mengenali pelaku.

"Ini ketahuan Pak (menunjuk temannya). Ketahuan sama dia penutup mukanya terlepas," akunya.

Pelaku kemudian membunuh korban karena tidak ingin dilaporkan ke polisi.

Saat panik lantaran wajah seorang pelau terlihat korban, munculah ide Hendri untuk membunuh korban.

Namun korban sempat meminta tolong untuk tidak dibunuh.

"Sempat korban ini teriak minta tolong, 'tolong jangan bunuh aku' sambil terus manggil-manggil nama anak kecil itu dua kali. Tetap kami cekik lehernya sampai meninggal," kata Nang, yang dibenarkan oleh Hendri.

Dalam kondisi panik, kedua pelaku pun meninggalkan korban di lokasi. Mereka kembali ke mes, yang seolah-olah tak terjadi apa-apa

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian kepada MZ.

"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban) tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," kata Doni melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2019).

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan korban diduga dicekik karena terdapat luka memar di sekitar leher.

"Ada bercak sperma di tubuh korban, diduga itu milik pelaku," kata Supriadi.

Diketahui, MZ dibunuh dua pelaku saat pulang dari Pasar Jeti, Sungai Baung, Kabupaten OKI, untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari bersama seorang muridnya berinisial NP (9), Senin (25/3/2019). (*)

 

Simak video di atas! (Tribun-Video.com/Aprilia Saraswati)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved