Kisah Bocah SD Berpayah-payah Kerjakan PR di Bawah Lampu Jalan, Orangtua Tak Sanggup Bayar Listrik

Tanpa sadar sosoknya terekam kamera CCTV yang memang terpasang tak jauh dari tempatnya berada.

Editor: Rizki Laelani
Daily Mail
Dalam foto tersebut, tampak bocah SD tengah mengerjakan sesuatu di pangukuannya. Sesekali ia berbaring telungkup di trotoar, serasa sedang di rumah sendiri. 

Kisah Bocah SD Berpayah-payah Kerjakan PR di Bawah Lampu Jalan, Orangtua Tak Sanggup Bayar Listrik

TRIBUN-BALI.COM - Kemiskinan masih menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.

Akibat kemiskinan pula, pendidikan anak-anak sering terabaikan.

Sebuah kisah pilu yang berlatar belakang kemiskinan telah menyita perhatian publik baru-baru ini.

Di media sosial, beredar foto yang memperlihatkan bocah SD duduk bersimpuh di pinggir jalan.

Dalam foto tersebut, tampak bocah SD tengah mengerjakan sesuatu di pangukuannya.

Sesekali ia berbaring telungkup di trotoar, serasa sedang di rumah sendiri.

Rupanya bocah laki-laki tersebut sedang mengerjakan PR alias pekerjaan rumah.

Dilansir Grid.ID dari Daily Mail, Sabtu (6/4/2019), bocah malang itu bernama Victor Martin Angulo Cordoba asal Peru.

Kala itu Victor tengah asyik mengerjakan PR yang diberikan oleh gurunya.

Dalam foto tersebut, tampak bocah SD tengah mengerjakan sesuatu di pangukuannya. Sesekali ia berbaring telungkup di trotoar, serasa sedang di rumah sendiri.
Dalam foto tersebut, tampak bocah SD tengah mengerjakan sesuatu di pangukuannya. Sesekali ia berbaring telungkup di trotoar, serasa sedang di rumah sendiri. (Daily Mail)

Victor terlihat memegang pena dan buku dengan santai.

Tanpa sadar sosoknya terekam kamera CCTV yang memang terpasang tak jauh dari tempatnya berada.

Usut punya usut, bocah kelas 6 SD itu sengaja mengerjakan PR di bawah lampu jalan karena keluarganya terhimpit kemiskinan.

Ya, saking miskinnya, orang tua Victor sampai tak mampu membayar listrik di rumah.

Tak kehilangan akal, Victor pun setiap hari keluar rumah untuk sekadar mencari penerangan agar bisa mengerjakan tugas.

Meskipun dalam kondisi kekurangan, Victor nyatanya mampu mempertahankan nilai bagus di sekolah.

Dalam salah satu wawancara acara TV, anak bungsu dari tiga bersaudara itu bermimpi menjadi seorang perwira polisi.

Bocah berusia 12 tahun itu mengaku ingin jadi anggota penegak hukum demi memberantas korupsi di negaranya.

"Saya hanya ingin membantu keluarga saya," katanya kepada Panamericana TV.

Sementara itu, ibu Victor, Rosa Cordoba Angulo, tak mampu berbuat banyak untuk membantu putra kesayangannya.

Ia membenarkan bahwa di rumahnya tak ada listrik.

Rosa mengaku tak sanggup membayar penyedia layanan listrik untuk memasang meteran di rumahnya.

Melihat betapa anaknya menderita saat harus mengerjakan PR, Rosa menyebut hal ini adalah kesalahannya.

"Ini salah saya, karena saya tak mampu membayar listrik," ujarnya.

Sebagai informasi, Victor dan keluarganya tinggal di kota Moche, Peru.

Moche merupakan kota kecil di mana sekitar 5% penduduknya tak mampu membeli listrik.

Rosa menambahkan, Victor pergi ke tepi jalan karena ia tak suka belajar pakai penerangan lilin di rumah.

Victor mengeluh lehernya menjadi tegang karena harus sering memiringkan kepala.

Berita baiknya, kisah pilu dan foto-foto Victor ini menjadi sorotan dan viral di media sosial Peru.

Setelah menjadi sorotan, Walikota Moche, Arturo Fernandez Bazán pun menawarkan bantuan untuk keluarga Victor.

Berkat bantuan ini, Victor dan keluarganya bisa segera mendapatkan listrik di rumah sehingga ia tak perlu belajar di trotoar lagi. (*)

Artikel ini ditulis Nindya Galuh A telah tayang di grid.id

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved