Hari Kartini

TRIBUN WIKI - Selamat Hari Kartini! Ini 53 Kutipan RA Kartini, Kirim untuk Ibu & Orang Tersayang

Kali ini Tribun Bali sajikan kutipan RA Kartini dalam buku Habis Gelap Terbilah Terang. Kirim pada ibu atau orang tersayang

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
tribunnews.com
RA Kartini. TRIBUN WIKI - Selamat Hari Kartini! Ini 53 Kutipan dari RA Kartini, Kirim pada Ibu & Orang Tersayang 

22. Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor pentinh dalam peradaban bangsa. (Hal. 192)

23. Hanya orang-orang yang tabah dan memegang teguh pemikirannya yang dapat melawan kekejaman dan kekerasan kekuasaan dunia. (Hal. 199)

24. Dan janganlah akal semata yang dipertajam dengan pendidikan, tetapi budi pun harus dipertinggi. (Hal. 222)

25. Sebab barangsiapa tidak dapat menerima sakit, dia juga kebal terhadap rasa gembira. Barangsiapa tidak menderita, tidak dapat juga merasakan nikmat yang sesungguhnya. (Hal.224)

26. Pernah saya membaca, harta yang paling suci di dunia ini adalah hati laki-laki yang luhur. Kami setuju sekali dengan kata-kata itu. Sungguh hati laki-laki yang luhur itu harta yang palinh berharga di dunia, yang jarang sekali ada. Berbahagialah mereka yang dalam hidupnya berjumpa dengan mutiara semacam itu. (Hal. 225)

27. Bermimpilah terus, bermimpilah terus, bermimpilah selama kamu dapat bermimpi! Apa artinya bila hidup tanpa mimpi? (Hal. 233)

28. Dalam setiap hidup tak dapat dihindari, perpisahan adalah tanda pengenalnya, sepanjang hidup terus-menerus. (Hal. 247)

29. Seperti apapun jalan yang harus ditempuh, jangan pernah lelah berusaha gigih membela semua yang baik (Hal. 263)

Baca: Hujan Abu Terjadi di Sebagian Wilayah Bali, Operasional Bandara Ngurah Rai Berjalan Normal

Baca: Tak Mau Dicap Matre karena Nikahi Janda Kaya Raya, Ajun Prawira Siapkan Surat Perjanjian Pranikah

30. Dimana orang akan lebih baik belajat mengenal dan mengerti suatu bangsa kalau tidak dalam pengakuan bangsa itu sendiri ... (Hal. 288)

31. Tuhan sajalah yang tahu akan keajaiban dunia; tangan-Nya mengemudikan alam semesta. Dialah yang mempertemukan jalan yang berjauhan letaknya untuk membentuk jalan baru (Hal. 323)

32. Selamanya kami maklum dan mengerti, bahwa inti semua agama adalah kebaikan, bahwa semya agama itu baik dan bagus. (Hal. 324)

33. Tidak ada awan di langit yang tidak berubah, demikian pula tidak ada sinar matahari yang terus menerus memancar. Dari malam yang gelap gulita, lalu lahirlah pagi yang teramat indahnya. Dan itulah pelipur hati saya. Kehidupan manusia merupakan pencerminan kehidupan alam yang baik. (Hal. 330)

34. Dengan menyepi orang dapat belajar berpikir. (Hal. 342)

35. Segala sesuatu perbuatan harus dipikirkan, apa sebabnya, apa perlunya, dan apa pula maksdunya. (Hal. 342)

36. Tuhan kami ialah hati sanubari kami. Neraka dan surga kami ialah hati sanubari kami. Kalau kami berbuat salah, kami dihukum oleh hati sanubari kami. Kalau kami berbuat baik, kami diberkahi oleh hati sanubari kami. (Hal. 342)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved