Buka FGD Indeks Demokrasi, Sekda Dewa Indra Berharap Ada Peningkatan Kualitas Indeks Demokrasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra membuka Forum Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Hotel Haris Denpasar,
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra membuka Forum Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Hotel Haris Denpasar, Kamis (25/4/2019).
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi atas kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali guna membahas, mengoreksi serta melakukan klarifikasi atas data yang didapatkan BPS dari lapangan pada tahapan sebelumnya.
Dengan adanya koreksi tersebut, data yang didapatkan akan benar-benar valid dan teruji, sehingga Indeks demokrasi yang diperoleh khususnya di Bali sesuai dengan kondisi yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ditambahkannya, secara umum terdapat tiga aspek yang dijadikan tolak ukur indeks demokrasi yaitu, kebebasan sipil, hak-hak politik dan institusi demokrasi.
Ketiga aspek tersebut dijabarkan kembali dalam variable dan indikator-indikator.
Baca: Komplotan Pembobol ATM Diadili, WN Bulgaria Embat Rp 788 Juta Lebih
Baca: Tepis Stigma Buruk Birokrasi, Pemprov Bali Lakukan Delapan Perubahan
Untuk itu, hasil dari masing-masing indikator perlu dicermati.
Indikator yang masih kurang atau rendah perlu dilakukan perbaikan agar indikator tersebut bergerak naik dan pada akhirnya akan meningkatkan indeks demokrasi yang ada.
“FGD ini penting untuk memastikan semua angka pengukur terkonfirmasi dengan baik sehingga data yang didapatkan valid, sehingga ada keyakinan terhadap data dan terkonfirmasi. FGD ini bukan tahapan akhir, tingkatkan indikator yang masih kurang sehingga bergerak maju. Dengan demikian akan terbangun kualitas demokrasi yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho dalam sambutannya menyampaikan, bahwasannya FGD ini dilaksanakan sebagai tahapan kedua dari proses mengukur indeks demokrasi di Indonesia dan Bali khususnya.
Tahapan pertama dilakukan dengan pengumpulan data terkait pemberitaan seputar pelaksanaan pemilu yang dimuat di berbagai media cetak yang ada.
Baca: Ini Daftar Penerima Penghargaan dalam Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-19
Baca: 40 Ekor Curik Bali Dilepasliarkan ke Alam Bebas, Upaya Pelestarian Burung Khas Bali
Data-data tersebut dikumpulkan dan dalam FGD ini dan akan dianalisis, dikonfirmasi dan dikaji sehingga menjadi data yang lengkap dan valid.
“Dari hasil FGD akan diadakan wawancara mendalam kepada pihak yang dianggap kompeten sehingga didapatkan indeks demokrasi yang benar benar valid yang dapat dijadikan landasan mengukur dan membuat program arah demokrasi di Bali ke depannya,” tuturnya.
Acara FGD pada pagi hari ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi, anggota parpol, mahasiswa serta lembaga masyarakat yang berperan langsung dalam pelaksanaan pesta demokrasi. (*)
Profil Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Ikuti Pesan Orang Tua agar Selalu Miliki Jiwa Pengabdian |
![]() |
---|
Ikatan Notaris Indonesia Temui Kapolda Bali, Mohon Perlindungan karena Masalah Pertanahan Meningkat |
![]() |
---|
Termasuk Cancer & Gemini, 7 Zodiak Ini Akan Boros Besok 26 Februari 2021, Ada yang Melewati Batas |
![]() |
---|
Bayi di Desa Sepang Buleleng Lahir dengan Kelainan Kelamin, Kini Orangtua Terkendala Biaya untuk USG |
![]() |
---|
Persib Bandung Vs Persebaya Surabaya, 3 Pemain Top Kirim Sinyal Gabung Persib, Jadwal Piala Menpora |
![]() |
---|