Vaksinasi Massal di Badung Capai 76 Persen, 64.145 Ekor HPR Divaksinasi
Dinas Pertanian dan Pangan baru berhasil melakukan vaksinasi sebanyak 64.145 ekor HPR dari estimasi populasi 84.290 HPR se-Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Vaksinasi Massal di Badung Capai 76 Persen, 64.145 Ekor HPR Divaksinasi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kabupaten Badung ternyata belum menyelesaikan semua vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR).
Pasalnya program vaksinasi massal yang dicanangkan Dinas Petanian dan Pangan Kabupaten Badung baru tercapai 76 persen.
Hal ini diketahui lantaran Dinas Pertanian dan Pangan baru berhasil melakukan vaksinasi sebanyak 64.145 ekor HPR dari estimasi populasi 84.290 HPR se-Badung.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama, dikonfirmasi Selasa (21/5/2019) kemarin, tak menampik hal tersebut.
Bahkan ia membenarkan bahwa sesuai data HPR baru 64.145 ekor yang divaksinasi.
Baca: Berbuka dengan yang Manis, Berburu Minuman Takjil Serba Rp 5 Ribuan di Jalan Sudirman
Baca: Boyong 5 Medali Lomba Cipta Movie, Smadara Sukses Rebut Gelar Juara Umum
“64.145 ekor itu sesuai data per tanggal 18 Mei 2019. Untuk vaksinasi ini sudah seluruh kecamatan yang kami kunjungi,” ujar I Gede Asrama.
Menurutnya, vaksinasi yang dilakukan baru pada tahap pertama.
Hal ini dilakukan lantaran saat petugas datang ke rumah warga, warga atau pemilik rumah tidak ada di tempat.
Sehingga hewan di rumah tersebut belum divaksinasi oleh petugas.
“Melihat estimasi populasi yang mencapai 84.290 ekor HPR, sementara yang baru tervaksin 64.145 ekor HPR. Berarti masih ada sekitar 20.145 ekor HPR yang belum tervaksin,” jelasnya.
Baca: Tak Hanya Batu dan Alat yang Ditemukan di Ambulans Parpol, Polisi juga Temukan Amplop ini
Baca: GSI Bali Kembali Bergulir, Kompetisi Sepakbola Tingkat SMP Itu Diikuti 5 Kabupaten
Pihaknya mengatakan akan segera melakukan vaksinasi tahap kedua untuk penyisiran.
Sehingga semua HPR di Kabupaten Badung bisa divaksin semua.
Disinggung mengenai pelaksanaan vaksinasi tahap kedua, pihaknya mengaku sampai sekarang belum diputuskan.
“Ini kami akan lakukan rapat evaluasi dulu. Setelah itu baru diputuskan. Tapi minggu ini mungkin sudah ada keputusan, sehingga bisa langsung kami mulai melakukan penyisiran,” kata Asrama.