Ramadan 2019

Kisah Nabi Muhammad dan Wanita Buta Bikin Tamu Undangan di Satuan Yonzipur 18/YKR Tertegun

dikisahkan tentang Nabi Muhammad, Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq dan pengemis tua buta dari golongan Yahudi.

Penulis: Rizki Laelani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI
Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019). 

Kisah Nabi Muhammad dan Wanita Buta Bikin Tamu Undangan di Satuan Yonzipur 18/YKR Tertegun

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Suasana akrab sangat terasa di Kegiatan Doa dan Buka Puasa Bersama Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019).

Anak yatim dan dhuafa yang menjadi tamu undangan, terlihat akrab menikmati setiap rangkaian acara yang disajikan panita.

Tak hanya itu, anak-anak pun antusias mendengar siraman rohani yang disampaikan Ustad H Yusuf Wahyudi. M.A.

Susunan kursi rapi dan sangat dekat antara Danyonzipur 18/YKR, Letkol CZI Parlindungan Simanjuntak,S.sos,M.si, Dandim 1616 Gianyar, Letkol Kav Asep Noer Rokhmat bersama Anak panti asuhan Yapinatim Gianyar dan anak panti asuhan Darma Santi 1 klungkung.

Ustad Yusuf Wahyudi yang memberi siraman rohani di depan menjadi perhatian anak-anak.

Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019).
Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019). (dokumentasi Danyonzipur 18/YKR)

Terlebih saat dikisahkan tentang Nabi Muhammad, Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq dan pengemis tua buta dari golongan Yahudi.

Kisah itu berawal saat Abu Bakar menanyakan ke pada Siti Aisyah terkiat kebiasaan Nabi Muhammad semasa hidup setelah shalat Dhuha.

Siti Aisyah istri Nabi Muhammad menjawab, bila suaminya semasa hidup selalu datang ke pasar untuk menemui wanita tua buta yang menjadi pengemis.

Nabi Muhammad pun langsung menyuapinya hampir setiap hari.

"Di sana bisa diambil pelajaran bagaimana cara memandang manusia seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Berbuatlah baik dan bersikaplah yang adil kepada siapa pun tanpa memandang latar belakang seseorang," sebutnya.

Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019).
Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019). (TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI)

"Hampir setiap hari, perempuan itu menjelekkan Nabi Muhammad di pinggir pasar agar terdengar banyak orang.

Namun, Nabi Muhammad justru iba melihat perempuan tersebut karena keluar keringat tanda lelah.

Nabi pulang dan membelikan sup yang paling enak untuk nantinya diberikan kepada perempuan Yahudi itu.

Lantas Nabi pun menyuapi orang yang sudah menjelekkannya itu.

Ketika Nabi wafat, Abu Bakar Ash-Shiddiq menggantikan dan meniru persis seperti apa yang dilakukan Nabi Muhammad, Yakni menyuapi perempuan Yahudi itu.

Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019).
Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019). (TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI)

“Begitu menyuapi, tangan Abu Bakar dipegang dan kemudian ditanya, kamu siapa? Kamu bukan yang kemarin,” ungkap Ustad Yusuf Wahyudi mengisahkan.

Abu Bakar pun menyanggah dan menjelaskan bahwa dirinya-lah yang biasa menyuapi. Tapi perempuan Yahudi itu menjadi ragu.

“Bukan, bukan. Yang kemarin enak, lembut. Tapi sekarang kasar. Siapa kamu? Kamu bukan yang kemarin,” kata perempuan Yahudi kepada Abu Bakar dikisahkan Ustad Yusuf Wahyudi.

Seketika itu, Abu Bakar menangis. Perempuan Yahudi itu menanyakan kenapa Abu Bakar menangis.

“Kenapa kamu menangis ketika aku tanya siapa kamu? Abu Bakar akhirnya mengaku. Kata Abu Bakar, betul saya bukanlah yang kemarin. Saya Abu Bakar, yang kemarin Muhammad. Muhammad nabi saya,” demikian Ustad Yusuf Wahyudi mendialogkan percakapan Abu Bakar dengan perempuan Yahudi.

Orang Yahudi itu, lanjut Kiai Mustofa, lalu menjerit sangat keras tanda menyesal dan kemudian bersyahadat, masuk Islam.

Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019).
Pembagian santunan Anak Panti Asuhan Yapinatim Gianyar dan Anak Panti Asuhan Darma Santi 1 Klungkung di acara buka bersama di Satuan Yonzipur 18 / YKR beserta Komponen Masyarakat, Sabtu (25/5/2019). (TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI)

“Langsung mengucap Lailahaillallah Muhammadurrasulullah. Orang Yahudi masuk Islam," jelasnya.

“Inilah salah satu contoh Nabi Muhammad berbuat baik pada siapa saja tanpa melihat latar belakang agama dan suku."

Jadi lanjutnya, bagaimana cara memandang manusia seperti yang diajarkan Rasulullah SAW?

Berbuatlah baik dan bersikaplah yang adil kepada siapa pun tanpa memandang latar belakang seseorang.

Seusai siraman rohani dan doa, suara azan menggema dari dalam Masjid As - Syuhada Asrama Bitera Yonzipur 18 / YKR.

Baca: Ada Apa Istri Ketua KPU Cianjur Rekayasa Kasus Penyekapan?

Baca: Ketua KPU Cianjur Diteror, Pulang Shalat Tarawih, Sang Istri Disekap 2 Orang Tak Dikenal Kamis Malam

Para tamu undangan dan anak-anak yang hadir langsung membaca doa seraya membatalkan puasa.

Setelah itu, satu per satu tamu yang hadir masuk ke masjid dan menggelar salat Magrib berjamaah.

Sekitar 350 orang yang hadir membuat shalat dilakukan dalam dua gelombang.

Mengsusung tema "Melalui Silahturahmi dengan Komponen Masyarakat Kita Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dalam Rangka Mempertahankan Kedaulatan NKRI," acara pun ditutup dengan pembagian santunan.

Tampak turut membagikan santunan Dandim 1616/Gianyar, Kapolres Gianyar, Wakil Bupati Gianyar, Pekaseh Subak Bitera, dan tokoh masyarakat setempat.

Hadir juga Ketua DKM Masjid Agung Al A'la Gianyar, perwakilan dari Kejari dan Pengadian Negeri Gianyar.

Sekitar pukul 19.15 WITA acara yang menjadi penambah rasa hangatnya kebersamaan malam pada bulan Ramadhan selesai ditutup dengan pemberian Tali Asih kepada Anak - Anak Panti Asuhan Yapenatim Gianyar dan Panti Asuhan Darma Jati I Klungkung oleh Danyonzipur 18/YKR beserta Para Donatur.

"Kegiatan ini dilakukan agar kita semua kalangan bersama-sama berdoa untuk Indonesia agar selalu aman terutama Gianyar. Dan untuk Yonzipur 18 sendiri agar selalu sukses dalam menjalankan tugas kedepannya," ucap Danyonzipur seperti dalam rilis yang diterima Tribun-Bali.com.

"Keragaman perbedaan yang Indonesia miliki bukanlah sebagai pemisah, namun sebagai penguatnya berdiri tegaknya NKRI," tambah Danyonzipur. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved