Anak Mana Nih? Beda Cara Siswa SMP dalam Rayakan Kelulusan Sekolah

SMP Widiatmika memilih merayakan kelulusan siswa-siswinya dengan melakukan bakti sosial di pantai Muaya Jimbaran, Rabu (29/5/2019).

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA/Dok. SMP Widiatmika
siswa SMP Widiatmika sedang bersih-bersih di Pantai Muaya Jimbaran VS Siswa SMP di Denpasar merayakan kelulusan dengan corat-coret dan konvoi pada Rabu (29/5/2019) 

Anak Mana Nih? Beda Cara Siswa SMP dalam Rayakan Kelulusan Sekolah

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Banyak cara diekspresikan siswa dan siswi SMP di Bali dalam meluapkan kegembiaraan menyambut kelulusan sekolah.

Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP resmi diumumkan hari ini (Rabu, 29/5/2019).

Ada beragam cara yang dilakukan sekolah maupun siswa dalam merayakan kelulusan.

SMP Widiatmika memilih merayakan kelulusan siswa-siswinya dengan melakukan bakti sosial di pantai Muaya Jimbaran, Rabu (29/5/2019).

Dengan mengusung tema melalui pengumuman kelulusan siswa kelas IX, Kita tingkatkan kebersamaan untuk menjalin rasa kekeluargaan di SMP Widiatmika.

Kepala SMP Widiatmika Agus Suastika Adiputra, S.Pd, M.Pd. mengatakan, setiap tahunnya SMP Widiatmika selalu memilih kegiatan yang bersifat sosial untuk merayakan kelulusan UN.

Baca: BREAKING NEWS! Foto-foto Kebakaran Hebat Bengkel di Jalan WR Supratman Denpasar

Baca: Ini yang Dikhawatirkan Pelatih Persib Rene Alberts Saat Main di Padang, Kita Lupakan Masa Lalu

"Tujuan kegiatan seperti ini untuk menghindari hal-hal yang negatif setelah pengumuman kelulusan. Sehingga kita melakukan hal yang berbeda dalam penyampaian kelulusan," kata Agus.

Agus menambahkan kegiatan ini dilakukan sekolah juga untuk menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan, gotong royong dan kebersamaan kepada siswa. Selain membersihkan pantai, dilakukan pula fun game dengan melibatkan sisws kelas IX, VIII dan VII. "Fun game ini dilakukan untuk merekatkan kebersamaan dengan seluruh siswa. Meski siswa kelas IX nanti akan meninggalkan SMP Widiatmika secara kelembagaan, tetapi tetap merasa menjadi satu keluarga," tambah Agus.

Pada kelulusan UN tahun ini, SMP Widiatmika meraih peringkat ke-4 dari 60 SMP di Kabupaten Badung. Seluruh siswa dinyatakan lulus, dengan rata-rata nilai sekolah yang diperoleh: Bahasa Inggris 80,19; Bahasa Indonesia 79,98; IPA 72,82 dan Matematika 65,42; dengan total nilai 298,21.

Untuk siswa yang mendapat nilai UN tertinggi SMP Widiatmika adalah Dewa Ayu Maharani. Ia berhasil meraih nilai Bahasa Indonesia 94, Matematika 100, Bahasa Inggris 98, IPA 97,5 dengan total nilai UN 389,5.

Dewa Ayu merasa senang sekaligus tidak menyangka dapat meraih nilai tertinggi. Ia mengatakan prestasi ini berkat guru-guru yang mengajar dengan sabar dan pembinaan sebelum dilaksanakannya UN.

" Sebelum UN kita ada pembinaan sore, dikasih pembelajaran khusus empat mata pelajaran yang di UNkan. Jadi sangat terbantu, apalagi ada buku yang berisi kisi-kisi soal UN," kata Dewa Ayu.

"Saya dari SD sekolah di Widiatmika, guru-gurunya sabar, mengajar tidak tegang, terus seru, jadi mempermudah siswa dalam memahamikan materi," tambah Dewa Ayu.

Ekspresi Wali Kota Denpasar
Pada Rabu (29/5/2019) siang puluhan siswa SMP lewat dari arah Jalan Gajah Mada menuju ke Jalan Surapati Denpasar.

Mereka menggeber kendaraan miliknya dan menggunakan pakaian putih biru yang telah dicorat-coret.

Bahkan beberapa di antara mereka menggunakan pakaian yang lengannya dirobek.

Mereka merayakan kelulusan yang memang diumumkan hari ini.

Selain itu, di Jalan Plawa Denpasar juga ada puluhan siswa SMP berseragam corat-coret berkumpul.

Setelah dirasa lengkap mereka menggeber kendaraannya ke arah utara.

Dikonfirmasi Kabid Pendidikan SMP Kota Denpasar, AA Gede Wiratama mengatakan siswa tersebut bukan siswa di Denpasar.

Dirinya mengatakan bahwa pengumuman hasil kelulusan di Denpasar diumumkan lewat website dan sekolah tak diperbolehkan mengumumkan langsung di sekolah.

"Di Denpasar tidak ada. Kami tidak memperbolehkan sekolah memasukkan siswa. Pengumumannya lewat website," kata Wiratama.

Ia menambahkan pihaknya juga telah melakukan sidak ke sekolah dan tak ada siswa yang menerima pengumuman bersekolah.

"Kita sudah monev, tadi siswa kita tidak ada di sekolah. Kita tidak tahu anak dari mana itu. Karena kita barusan juga papasan sama siswa yang corat-coret dari arah Kerobokan menuju Denpasar," katanya.

Ketika Tribun Bali mengkonfirmasi hal itu ke Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawiaja Mantra, dirinya terkejut.

"Dimana?" tanya Rai Mantra agak terkejut.

Ketika dikatakan di Jalan Plawa, ia bertanya kembali.

"SMP? Pelulusan SMP?"

Ia berhenti sejenak sebelum menjawab, "nggih nanti tiang kasi tahu trantiblah." (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved