Bocah 12 Tahun di Pakistan Dirudapaksa Lalu Ditinggalkan di Lapangan

Polisi sudah menangkap kedua tersangka dan menjerat mereka dengan dakwaan perkosaan.

istimewa/ tribun batam
Ilustrasi- Foto tak terkait berita. 

TRIBUN-BALI.COM, ISLAMABAD- Sederet foto dan video mengenaskan yang menampilkan seorang anak di bawah umur yang menjadi korban perkosaan memicu kemarahan warganet di Pakistan.

Insiden itu terjadi pada 7 Juni lalu, ketika seorang anak perempuan berusia 12 tahun JS diperkosa.

Bocah yang berasal dari komunitas Hindu Pakistan itu dibius lalu diperkosa dua pria sebelum ditinggalkan di sebuah lapangan olahraga di Sindh, Pakistan.

Deretan foto dan video bocah itu diambil sejumlah orang yang menemukannya dan langsung menjadi viral.

Polisi sudah menangkap kedua tersangka dan menjerat mereka dengan dakwaan perkosaan.

Namun, banyak pihak menilai polisi harus bertindak lebih cepat.

Kedua tersangka diidentifikasi sebagai kakak beradik Roshan dan Rajab Shaikh.

Aktivis hak-hak warga Hindu Pakistan, Kapil Dev mengunggah foto kedua tersangka lewat akun Twitter-nya.

Setelah kabar ini menyebar, warga Pakistan marah dan membuat tagar #JusticeforJamna dan menjadi trending topik Twitter di Pakistan.

Warga juga menyerukan perlindungan lebih baik bagi anak-anak dan kelompok minoritas serta perempuan di Pakistan.

Pengguna Twitter @EngrMianAyub menyerukan langkah tegas dari pemerintah dalam kasus ini.

"Apapun agamanya, J adalah putri Pakistan, dia warga Pakistan. Seluruh Pakistan menyerukan keadilan bagi anak tak berdosa ini. Situasi seperti ini harus berhenti. Pelaku harus dijatuhi hukuman mati #JusticeforJamna," kata dia.

Sementara @KashifMD langsung meminta Menteri HAM Pakistan Shireen Mazari untuk bertindak.

"Harus ada investigas segera bu @ShireenMazaril. Ini merupakan tanggung jawab Anda untuk memastikan perlindungan untuk kehormatan dan hak asasi seluruh warga apa pun agamanya."

Ini bukan kasus pertama di Pakistan. Bulan lalu seorang anak perempuan berusia 10 tahun, FM diperkosa dan dibunuh di Islamabad.

Balita dan Anak Perempuan Diperkosa di India

Seorang balita dan anak perempuan berusia lima tahun diperkosa dalam serangan terpisah di New Delhi, India.

Balita perempuan berusia 2 setengah tahun itu sedang bermain di luar rumahnya ketika diculik oleh dua orang lelaki dan diperkosa di pinggiran barat kota Delhi pada Jumat (16/10) malam, kata wakil inspektur polisi kepolisian Delhi, Pushpendra Kumar.

Anggota keluarganya menemukannya terbaring pingsan dan mengalami pendarahan di sebuah taman tiga jam setelah ia menghilang saat padam listrik di wilayah itu.

Dalam sebuah insiden terpisah, anak perempuan berusia lima tahun diperkosa oleh beberapa pria sekaligus di bagian lain di kota itu, kata polisi kepada kantor berita AFP.

Dua insiden ini terjadi setelah minggu lalu seorang anak perempuan berusia 4 tahun juga menjadi korban pemerkosaan.

Kedua serangan ini terjadi saat New Delhi bergumul dengan serangkaian serangan terhadap kaum perempuan --dan dalam sejumlah kasus terhadap anak-anak-- yang telah memicu kemarahan di India dan di luar negeri.

Para aktivis di negara itu menyebutkan adanya "wabah" kekerasan seksual di ibu kota.

"Kami sudah melakukan pemburuan untuk menangkap tersangka. Namun sejauh ini belum seorang pun ditangkap," kata Kumar.

Menteri Ketua ibu kota Delhi, Arvind Kejriwal, menuduh polisi dan pemerintah tidak melakukan upaya yang cukup untuk melindungi anak-anak.

Dua tahun lalu, India mengetatkan undang-undang kekerasan seksualnya setelah adanya pemerkosaan brutal dan pembunuhan yang dilakukan sekelompok pria terhadap seorang mahasiswi di Delhi.

Bocah Perempuan Diperkosa Lalu Dibunuh Kakak dan Pamannya Sendiri

Kepolisian India mengatakan telah berhasil memecahkan kasus pemerkosaan dan pemenggalan anak perempuan berusia 12 tahun dari kasta Dalit.

Dalam kasus yang terjadi di Negara Bagian Madhya Pradesh itu polisi telah menahan tiga saudara, paman, dan bibi korban.

Para tersangka kini sudah berstatus tahanan dan satu orang lagi melarikan diri.

Polisi mengatakan, satu tersangka berusia di bawah umur.

Anak perempuan yang duduk di kelas VI SD itu dilaporkan hilang pada 13 Maret.

Sehari kemudian, jenazah anak itu dengan kepala terpenggal ditemukan di sawah desa Berkhedi, distrik Sagar.

Polisi awalnya menjanjikan hadiah uang 10.000 rupee (Rp 2 juta) yang kemudian dinaikkan menjadi 25.000 rupee (Rp 5 juta) bagi siapa saja yang memberikan informasi soal tersangka pembunuhan.

Kepala kepolisian Sagar, Amit Sanghi, mengatakan, keempat pria itu terlibat dalam pemerkosaan anak perempuan tersebut.

Sementara sang bibi mengancam keponakannya itu agar tidak melapor polisi.

Para tersangka kemudian mencekik hingga tewas anak itu, memenggal dia, dan membuang jenazahnya.

Bibi korban sebenarnya mengetahui soal peristiwa tersebut, tetapi mengelabui polisi dengan menuduh tetangganya yang melakukan kejahatan itu.

Polisi kemudian menanyai tetangga yang namanya disebut oleh bibi korban dan polisi menyimpulkan sang tetangga tak bersalah.

Tak lama kemudian, polisi mendapatkan informasi bahwa kakak laki-laki korban, berusia kurang lebih 20 tahun, kemungkinan terlibat dalam kejahatan itu.

Sanghi mengatakan, karena polisi tak bisa menemukan kakak korban, mereka menanyai adiknya yang berusia 19 tahun.

Saat ditanyai itulah, dia mengakui perbuatannya.

"Tampaknya sang kakak sudah pernah memerkosa korban. Hari itu semua orang pergi bekerja kecuali sang kakak. Dia mengambil kesempatan dan memerkosa korban," kata Sanghi.

Sanghi melanjutkan, saat itulah dua saudara laki-laki lain korban datang dan mereka memerkosa korban bersama-sama.

"Sementara sang paman, yang berusia akhir 40-an, juga datang. Awalnya, memarahi mereka, tetapi kemudian dia ikut memerkosa," ujar Sanghi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Perempuan 12 Tahun Diperkosa Dua Pria di Pakistan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved