60 Persen Pengguna Narkoba di Bali Warga Lokal, Denpasar dan Badung Daerah Paling Rawan

60 Persen Pengguna Narkoba di Bali Warga Lokal, Denpasar dan Badung Daerah Paling Rawan

Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Narkoba kian merajalela di Indonesia, tak terkecuali di Bali.

Sesuai data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) per April 2019, tercatat dari seluruh pengguna narkoba di Bali sebanyak 60 persen adalah asli orang Bali atau warga lokal.

Data ini disampaikan langsung oleh Nyoman Sukerni selaku Kasi Pasca Rehabilitas BNNP Bali saat acara ngobrol santai bertajuk "Refleksi Kebijakan Narkotika di Indonesia", di Kubu Kopi Jalan Hayam Wuruk, Sumerta Kelod, Denpasar, Sabtu (29/6/2019).

"Ada 60 persen daripada pengguna itu adalah asli orang Bali," katanya.

Baca: Golose Buka Kejurnas Shorinji Kempo Open Championship Kapolda Cup 2019

Baca: Helikopter MI-17 Hilang Kontak di Papua Bertepatan dengan Munculnya Awan Kumulonimbus, Ini Kata BMKG

Ia menambahkan, daerah terawan atau penyumbang pengguna terbanyak adalah Badung dan Denpasar.

"Untuk daerah yang paling banyak adalah Badung dan Denpasar. Itu yang paling banyak," ungkapnya.

Berdasarkan data hasil penelitian LIPI dan BNNP Bali per April 2019, di Provinsi Bali terhitung ada 31.178 pekerja yang terjerumus dengan barang haram itu.

Baca: Konsinyering Slot Time Bandara Ngurah Rai Hasilkan Beberapa Poin Penting Ini

Baca: Wali Kota Buka Jalur Luar Zonasi Dalam Kawasan, Jalur Terakhir PPDB SMP di Denpasar

Sementara ada 5.318 mahasiswa dan pelajar menggunakan narkoba.

Ia juga menyampaikan jumlah narapidana, pengedar hingga pengguna yang terkena narkoba di seluruh Bali.

"Kalau kita lihat di lapas yang ada di seluruh Bali, menurut catatan BNN per April 2019, ada 2.345 orang narapidana, 772 orang pengedar dan pengguna 514 orang," jelasnya. (*)