Citizen Journalism
Jalak Bali : Si Cantik Putih Pulau Dewata Yang Terancam Punah
Burung Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi) ini adalah jenis burung pengincau berukuran sekitar 25 cm yang lebih dikenal dengan mana Jalak Putih atau
Penulis: Angelita Abri Berliani
Mahasiswi Program Studi Biologi, Fakultas Bioteknologi, Universitas Duta Wacana, Yogyakarta
TRIBUN-BALI.COM - Jalak Bali adalah salah satu dari sekian banyak satwa endemik yang dimiliki Indonesia.
Burung Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi) ini adalah jenis burung pengincau berukuran sekitar 25 cm yang lebih dikenal dengan mana Jalak Putih atau Curik oleh masyarakat Bali.
Burung dengan warna putih yang mendominasi di sekujur tubuhnya ini dipadu warna biru terang di sekitar matanya dan ditambah dengan warna hitam di ujung sayap dan ekor, membuat burung ini terlihat semakin manis dan memanjakan mata dan semakin istimewa karena ia hanya ada di Pulau Dewata, Bali.
Sayangnya, kecantikannya ini sempat membuatnya jadi sasaran perburuan liar guna memenuhi permintaan pasar dunia untuk dijadikan burung peliharaan karena harganya yang fantastis, mencapai puluhan juga untuk satu ekornya.
Akibatnya, Jalak Bali terancam punah.
Kondisi ini diperparah dengan adanya perubahan habitat alaminya di sepanjang barat laut pantai Bali yang menyebabkan populasi Jalak Bali menurun.
Berdasarkan data BirdLife International, jumlah Jalak Bali di alam tak lebih dari 50 individu.
Kondisinya yang kian memprihatinkan ini membuat IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) menetapkan statusnya Kritis (Critically Endangered/CR).