Bunga Edelweis dan 10 Fakta di Baliknya, Dilindugi Undang-Undang, Gambar Perangko, Dilarang Dipetik

Bunga edelweis atau Anaphalis Javanica merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia.

Editor: Rizki Laelani
Kolase tribun bali/Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo/HARRY SUSILO
Hamparan tanaman edelweis di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango, Jawa Barat, Minggu (6/12/2015). Pendaki yang mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani. Bunga Edelweis tumbuh di sepanjang perjalanan menuju bibir kaldera Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat 

Berikut 10 fakta bunga edelweis yang wajib diketahui sebelum melihatnya secara langsung di gunung.

1. Disebut bunga abadi

Bunga edelweis disebut-sebut sebagai bunga abadi, karena bunga ini bisa tumbuh selama 10 tahun.

Hal ini karena edelweis memiliki hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga.

2. Mekar saat akhir musim hujan

Bunga edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.

Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.

3. Tinggi bisa mencapai 8 meter

Umumnya bunga edelweis memiliki batang setinggi 1 meter.

Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.

4. Mampu bertahan di tanah tandus

Meskipun hidup di pegunungan, namun edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.

Karena edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

5. Populasinya berkurang

Meski disebut bunga abadi, namun saat ini populasi bunga edelweis semakin berkurang.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved