Bunga Edelweis dan 10 Fakta di Baliknya, Dilindugi Undang-Undang, Gambar Perangko, Dilarang Dipetik
Bunga edelweis atau Anaphalis Javanica merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia.
Bunga Edelweis dan 10 Fakta di Baliknya, Dilindugi Undang-Undang, Gambar Perangko, Dilarang Dipetik
TRIBUN-BALI.COM - Bunga edelweis di Indonesia sering disebut bunga keabadian.
Bunga edelweis "diburu" oleh sebagian para pendaki dengan berbagai maksud dan tujuan.
Bunga edelweis atau Anaphalis Javanica merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia.
Meski banyak tumbuh di gunung, namun bunga edelweis dilarang dipetik apapun alasannya.
Tak heran, karena bunga yang memiliki kelopak berwarna putih ini berperan penting dalam menjaga ekosistem lingkungan di sekitarnya.
Selain itu, masih ada beberapa hal tentang bunga edelweis yang harus diketahui.
Bunga Edelweis pertama kali ditemukan naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada 1819.
Bunga ini ditemukan pertama kali di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Bunga edelweis tumbuh di beberapa gunung di Indonesia.
Tumbuh di tanah dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.
Tak heran jika bunga berkelopak putih ini banyak ditemukan di sejumlah gunung di Indonesia.
Di antaranya Gunung Merbabu, Pangrango, Lawu, Semeru, Rinjani, dan sebagainya.
Karena populasinya semakin berkurang, bunga edelweis pun dilindung oleh Undang-undang.
Bagi siapapun yang memetik bunga edelweis bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.
Berikut 10 fakta bunga edelweis yang wajib diketahui sebelum melihatnya secara langsung di gunung.
1. Disebut bunga abadi
Bunga edelweis disebut-sebut sebagai bunga abadi, karena bunga ini bisa tumbuh selama 10 tahun.
Hal ini karena edelweis memiliki hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga.
2. Mekar saat akhir musim hujan
Bunga edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.
Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.
3. Tinggi bisa mencapai 8 meter
Umumnya bunga edelweis memiliki batang setinggi 1 meter.
Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.
4. Mampu bertahan di tanah tandus
Meskipun hidup di pegunungan, namun edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.
Karena edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
5. Populasinya berkurang
Meski disebut bunga abadi, namun saat ini populasi bunga edelweis semakin berkurang.
Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis.
Kasus pemetikan bunga edelweis di gunung bahkan terjadi beberapa kali pada 2017 dan 2018.
Pada Juli 2017, lima pendaki mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani.
Sementara tahun lalu, pendaki asal Batang juga terciduk mencabut bunga edelweis di Gunung Merbabu.
6. Razia di gunung
Dahulu, saking banyaknya pendaki yang memetik edelweis, beberapa gunung mengadakan razia terhadap pendaki.
Saat itu, petugas berjaga di pos pendakian dan merazia carrier pendaki.
7. Dibudidayakan di beberapa daerah
Beberapa daerah pegunungan di Indonesia membudidayakan bunga edelweis.
Edelweis hasil budidaya biasanya banyak dijual sebagai oleh-oleh, satu diantaranya di Gunung Bromo.
Secara fisik, edelweis alami dan edelweis budidaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Bunga edelweis hasil budidaya terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan bunga yang tumbuh liar.
8. Pernah jadi gambar perangko
Pada 2003, bunga edelweis pernah dijadikan gambar perangko oleh Pos Indonesia.
9. Bunga edelweis ada di luar negeri
Di luar negeri juga terdapat bunga edelweis yang disebut Leontopodium Alpinum.
Meskipun sama-sama edelweis, namun berbeda dengan edelweis yang ada di Indonesia.
Bunga edelweis di luar negeri bahkan menjadi bunga nasional Austria.
10. Pernah jadi judul lagu
Bunga edelweis pernah menjadi judul sebuah lagu yang dinyanyikan dalam film The Sound of Music pada 1965.
Judul lagu tersebut yaitu 'Edelweiss'.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Saking populernya bahkan lagu tersebut dinyanyian beberapa kali sejak dirilis pada 1965.
Lagu 'Edelweiss' terbaru dinyanyikan oleh Billy Porter pada 2017 lalu.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Artikel ini ditulis Sinta Agustina telah tayang di Tribuntravel.com