Pendaki Thoriq Rizki Ditemukan? Tim SAR: Kami Evakuasi Jasad di Posko Gunung Piramid
Situasi di posko Gunung Piramid. Menunggu proses evakuasi jenazah yang diduga atas nama thoriq oleh pihak berwenang.
Pendaki Thoriq Rizki Ditemukan? SAR: Kami Evakuasi Jasad di Posko Gunung Piramid
TRIBUN-BALI.COM - Kabar terbaru hari ini datang dari pencarian Thoriq Rizki Maulidan.
Thoriq Rizki Maulidan adalah remaja pendaki yang hilang di Gunung Piramid, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Setelah melakukan pencarian selama 12 hari, tim SAR memenukan jenazah yang diuga merupakan jenazah Thoriq.
Namun, belum bisa dipastikan apakah jenazah itu benar jenazah Thoriq.
Saat ini, tim SAR sedang melakukan proses evakuasi jenazah tersebut.
Kabar tersebut disampaikan oleh PMI Kabupaten Bondowoso melalui akun instagramnya, @pmikabbondowoso, Jumat (5/7/2019).

"5 Juli 2019
Situasi di posko Gunung Piramid. Menunggu proses evakuasi jenazah yang diduga atas nama thoriq oleh pihak berwenang. Untuk konfirmasi identitas jenazah akan terus kami update. Semoga kerja keras semua pihak yang terlibat membuahkan hasil," tulis akun PMI Bondowoso. ---
Adapun Thoriq hilang di Gunung Piramid sejak Selasa (25/7/2019) saat mendaki bersama tiga temannya.
Fakta tentang Medan Gunung Piramid
Gunung Piramid terletak di wilayah bagian barat Bondowoso, tepatnya di Desa Tegal Tengah, Kecamatan Curahdami.
Gunung ini diapit diantara gunung Salak, gunung Krincing, dan gunung Saeng.
Julukan Gunung Piramid disematkan lantaran puncak gunung tersebut menyerupai piramid yang ada di Mesir jika dilihat dari kejauhan.
Gunung Piramid bukanlah gunung tertinggi di Jawa Timur.
Ketinggiannya 1.521 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Tingginya jauh dibawah gunung-gunung populer seperti Gunung Semeru di Malang & Lumajang (3.676 MDPL), Gunung Arjuna di Malang (3.339 MDPL), atau Gunung Raung di Banyuwangi (3.332 MDPL).
Puncak Piramid tidaklah luas seperti gunung-gunung lainnya.
Lebarnya kurang lebih hanya 5 meter dan hanya muat untuk beberapa orang saja.
Jangan pernah berpikir mendirikan tenda di puncak.
Resiko lainnya saat hujan rawan tersambar petir.
Dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan kota Bondowoso dari atas.
Trek menuju puncak terbilang ekstrim dengan kemiringan 45 - 80 derajat.
Jalur yang lebarnya tak sampai satu meter ini berbahaya karena kanan-kiri punggungannya merupakan jurang.
Oleh para pendaki jalur ini dijuluki punggung naga, ada juga yang menyebutnya Siratal Mutakim.
Klarifikasi SAR soal video Minta Tolong

Thoriq diinformasikan hilang saat mendaki bersama tiga temannya pada 23 Juni 2019.
Salah satu akun Facebook, Ngapako, mengunggah video tersebut dengan menyadur dari YouTube.
Video yang sama juga diunggah sejumlah akun di media Instagram pada akhir pekan lalu.
Dalam video berdurasi 25 detik ini terdengar suara orang berteriak meminta tolong.
Video itu dilengkapi kata-kata bertuliskan "Thoriq minta tolong tapi tidak tau ada di mana".
Baca: Begini Undang-undang Mengatur Perkawinan Sedarah, hingga Tak Ada Pidana
Baca: Gungde Bicara Akselerasi Bisnis dan Medsos Saat Dilantik Jadi Ketua HIPMI Gianyar Periode 2019-2021
Baca: Ini Kode Keras Bu Susi Ditanya Lanjut Jadi Menterinya Jokowi di Periode Kedua
Baca: Live Streaming Persebaya, Persib Bandung Bisa Tergelincir, Ini Catatan Djanur Tak Ramah Lagi
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Persebaya vs Persib, Susunan Pemain Kedua Tim
Video ini pun beredar luas.
Atas berederanya video itu, Kepala Kantor SAR Surabaya Budi Prasetyo mengungkapkan, sumber video itu tidak jelas.
Ia meminta masyarakat lebih selektif dan cermat terhadap video yang beredar di media sosial.
"Masyarakat harus cerdas dan bisa berpikir rasional atas video tersebut karena sumber video tidak jelas," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/7/2019).
"Masuk akal enggak video itu, siapa yang merekam. Kalau betul, berarti yang bersangkutan ada di dekatnya, kenapa tidak menolongnya," kata dia.
Budi menyayangkan pihak yang mengunggah video tersebut dengan diikuti narasi yang belum dipastikan kebenarannya.
Mengenai perkembangan pencarian, Budi mengatakan, tim SAR Surabaya sudah berupaya melakukan pencarian selama tujuh hari, tetapi Thoriq belum ditemukan.
"Tim gabungan sudah menyisir (lokasi) tujuh hari, hasil nihil. Kalau ada suara, berarti ada tanda-tanda (kehadiran) dong. Tapi anggota yang di lapangan tidak menemukan itu semua," ujar Budi. (*)