Kesaksian Eko Wanadri Penemu Jasad Thoriq di Gurung Piramid, Adzan & Duduk 1,5 Jam di Sisi Mayatt

Eko Wanadri menceritakan petunjuk-petunjuk yang didapat sebelum akhirnya dia mantap menelusuri lokasi jatuhnya Thoriq

Editor: Eviera Paramita Sandi
youtube @Amineresia
Eko Wanadri Penemu Jasad Thoriq di Bondowoso 

TRIBUN-BALI.COM - Kesaksian Ketua Tim Wanadri, Eko Wahyu Prasetyo saat menemukan jasad Thoriq Rizki Maulidan di Gunung Piramid, Bondowoso menguak teka-teki sebenarnya kasus ini. 

Eko Wanadri menceritakan petunjuk-petunjuk yang didapat sebelum akhirnya dia mantap menelusuri lokasi jatuhnya Thoriq

Kisah Eko Wanadri menemukan jasad Thoriq viral setelah diunggah channel youtube Amirenesia, Rabu (10/7/2019). 

Mulanya, Eko menjelaskan, awal mula pencarian Thoriq dimulai dengan melakukan analisa dari keterangan saksi dan dikerucutkan menjadi search area.

 Meski pencarian telah ditutup oleh Basarnas, Wanadri tetap mencoba untuk melakukan pencarian Thoriq dengan memperoleh izin dari Polres setempat.

Saat melakukan pencarian, Eko menjelaskan awal dugaannya yakni melihat sejumlah patahan ranting dan batang pohon.

 "Jadi ada beberapa pohon kering yang patah, itu kami curigai sebagai jalur survivor Thoriq terjatuh," ujar Eko.

"Karena patahan itu sedikit aneh, jadi seperti pegangan orang yang terjatuh," sambungnya.

Setelahnya, Eko mencoba untuk menelusuri dan kemudian mencium aroma seperti bau jenazah.

Saat ditelusuri lebih jauh, Eko mengaku mencium bau yang semakin menyengat.

Untuk itu, dirinya memutuskan untuk mencari sumber bau tersebut dan melihat ada kaki yang saat itu diduga jenazah Thoriq.

"Akhirnya saya putuskan untuk turun lagi, akhirnya saya mulai ke bawah, saya melihat kaki," jelas Eko.

"Saya turun lagi, langsung memastikan bahwa itu survivor Thoriq gitu," sambungnya.

Setelah memastikan bahwa itu merupakan jenazah Thoriq, dirinya langsung menginstruksikan rekan-rekan pencarian lainnya dengan membunyikan peluit tiga kali.

"Ketika saya sudah memastikan itu survivor saya langsung instruksi ke teman-teman di atas dengan peluit tiga kali," kata Eko.

"Karena biasanya kalau menemukan sesuatu itu instruksinya peluit tiga kali," imbuhnya.

Dijelaskannya, setelah rekan-rekannya mengetahui ada tanda penemuan, dirinya lantas diinstruksikan oleh seniornya untuk mengumandangkan azan.

"Langsunglah, Mas Wang senior saya menyuruh saya azan, di situ saya langsung azan," papar Eko.

Tak sampai di situ, ia pun mencoba untuk mengorientasi jenazah dan duduk disamping jasad Thoriq selama 1,5 jam.

"Setelah azan berkumandang, saya turun dan duduk disebelah jenazah survivor," papar Eko.

"Saya duduk di situ selama kurang lebih 1,5 jam, untuk mengorientasi jenazah dan menelusuri jejak-jejak yang diakibatkan jalur terpelesetnya survivor," tambahnya.

Setelah berhasil menemukannya, akhirnya tim Wanadri memutuskan untuk kembali karena saat itu cuaca semakin gelap yakni sekitar pukul 16.20 WIB.

Melihat kondisi tim Wanadri yang sudah kelelahan, akhirnya mereka melakukan evakuasi penurunan jenazah pada esok harinya.

Diketahui bahwa jenazah Thoriq dievakuasi pada Sabtu (6/7/2019) pagi.

Sebelumnya pencarian Thoriq sudah dilakukan sejak tanggal Senin (24/6/2019) dan ditutup pada Minggu (30/6/2019) secara resmi.

Sebelumnya, Pungky Filzah Pranata, teman Thoriq saat mendaki mengaku tidak menyangka Thoriq jatuh karena dia tidak mendengar teriakan dan bunyi apapun saat mereka turun. 

Padahal saat itu, posisinya berada di belakang Thoriq saat turun bukit. 

Pungky pun menceritakan saat-saat sebelum nahas itu terjadi. 

Jumat (21/6/2019), dia bersama Thoriq dan dua temannya Syafril serta Rizki janjian untuk mendaki.

"Saya yang janjian hari Jumat itu bareng mereka. Akhirnya setuju naik hari Minggu (23/6/2019)," kata Pungky.

Setelah sepakat untuk naik ke Bukit Piramid kawasan Gunung Argopuro, ketiga pelajar tersebut berangkat mendaki Minggu (23/6/2019).

"Kami berangkat pukul 07.00 dan tiba di tempat parkir motor sekitar pukul 07.30," kata dia.

Mereka berempat akhirnya memulai pendakian di Bukit Piramid, dan baru tiba di Pos Dua sekitar pukul 11.30.

"Perjalanan sekitar empat jam ke Pos Dua, itu pun sudah dengan istirahat," ungkap Pungky.

Setelah beristirahat, pukul 14.00 WIB mereka kembali melanjutkan pendakian.

"Kami tiba di Punggung Naga, jalur pendakian sekitar pukul 15.30 WIB. Lalu istirahat lagi," kata dia.

Dari empat remaja tersebut, hanya Syafril yang memilih istirahat di Punggung Naga lantaran kecapekan.

"Akhirnya saya, Rizki, dan Thoriq melanjutkan perjalanan ke puncak Bukit Piramid, dan tiba di sana (puncak) pukul 16.00 WIB," kata Pungky.

Cuaca yang saat itu sedang tidak bersahabat membuat tiga remaja ini memilih turun dari puncak Bukit Piramid.

"Paling sekitar 10 menit berada di atas dan akhirnya kami bertiga turun. Tadinya mau lihat sunset di atas puncak," kata dia.

Saat ketiganya turun, Thoriq berada paling depan, sedangkan Pungky di tengah, dan Rizki paling belakang.

"Saya saat itu masih melihat Thoriq ada di depan saya dan berjalan agak ngesot karena jalur yang curam. Saya turun dengan posisi merangkak membelakangi Thoriq," ujar dia.

Pungky baru menyadari Thoriq hilang saat akan tiba di bawah dan bertemu dengan Syafril.

"Saya kira Thoriq sudah tiba dulu karena dia di depan saya. Begitu saya tanya Syafril, katanya Thoriq belum tiba," ungkap Pungky, dengan tatapan sedih. Akhirnya, Pungky bersama Syafril dan Rizki melakukan pencarian selama kurang lebih satu jam.

"Saya tiba di Punggung Naga sekitar pukul 16.30. Saya dan teman-teman lalu mencari dan terus manggil Thoriq, tapi tidak ada jawaban. Saya juga tidak menyangka jika Thoriq jatuh karena tidak ada teriakan dan bunyi apa-apa saat kami turun," kata dia.

Sekitar pukul 17.30, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk turun karena kondisi sudah malam.

"Saya akhirnya turun dan tiba di parkiran pukul 19.00 WIB," ujar dia.

Penyebab Meninggalnya 

Penyebab meninggal Thoriq Risky Maulidan (14), siswa SMPN 4 Bondowoso yang hilang di Gunung Piramid, Bondowoso terungkap.

Menurut Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagyo menuturkan sekitar pukul 19.58 WIB proses otopsi oleh dokter medis sudah rampung.

"Sudah dilakukan otopsi luar mas," terang David dalam pesan singkat melalui WhatApps (WA) yang diterima TribunJatim.com, Sabtu (6/7/2019) malam.

Ia menambahkan, penyebab kematian korban yang sempat hilang selama genap dua pekan, sejak Minggu (23/6/2019) silam, akibat kelelahan.

"Kelelahan, pingsan terus meninggal dunia," lanjutnya.

Sebelumnya, akun resmi humas Wanadri menduga Thoriq meninggal karena terjatuh dan terperosok lalu tersangkut batang pohon.

Hal ini dilihat dari terjalnya medan tempat ditemukannya Thoriq.

Berikut keterangan lengkap Humas Wanadri.

PERS RILIS DITEMUKANNYA SURVIVOR THORIQ DI GUNUNG PIRAMID

Survivor atas nama Thoriq Rizki Maulidan yang hilang di Gunung Piramid Bondowoso, sejak Minggu, 23 Juni 2019 telah ditemukan pada tanggal 5 Juli 2019 pukul 15.30 WIB oleh Tim SAR Wanadri, Gema Mahapeta Univ.

Bondowoso (GMPT), Relawan Brigadir Penolong, dan Tim SAR Gabungan, dengan kondisi sudah tidak bernyawa saat ditemukan, inna lillahi wa inna ilaihi raj’iun.

Sebelumnya pencarian survivor Thoriq sudah dilakukan sejak tanggal 24 Juni 2019 dan ditutup pada 30 Juni 2019 secara resmi.

Tim SAR Susulan Wanadri yang berangkat pada 30 Juni 2019, dengan niat ingin melaksanakan misi kemanusiaan, masih memiliki harapan bahwa survivor masih dapat ditemukan.

Dengan segala upaya dan pendekatan, Tim Wanadri bersama beberapa Tim SAR Gabungan di lapangan yang masih ingin melakukan pencarian meminta izin kepada keluarga survivor untuk kembali dilakukan pencarian.

Setelah proses perizinan keluarga dan instansi pemerintah, akhirnya tanggal 3 Juli 2019 pencarian kembali dilakukan dengan izin keluarga survivor dan instansi pemerintahan terkait.

Sejak Kamis, 4 Juli 2019, Tim SAR Gabungan mulai bergerak untuk melakukan pencarian survivor kembali.

Kabar dari anggota Wanadri Eko Wahyu Prasetyo (5/7), survivor telah ditemukan di Gunung Piramid bagian Selatan dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

“Melihat dari terjalnya medan tempat ditemukannya survivor, diduga survivor terjatuh dan terperosok lalu tersangkut di batang pohon,” ujar Eko pada Bidang Operasional Wanadri di Bandung.

“Selanjutnya survivor akan dievakuasi mulai Sabtu (6/7) pagi dengan bantuan tim evakuasi medan terjal yang sudah memiliki standar keamanan evakuasi,” pungkasnya.

Dengan ditemukannya survivor, kami mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dari segala pihak yang telah membantu proses pencarian dari awal sampai akhir dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.

Mari kita doakan proses evakuasi berjalan dengan lancar dan semoga almarhum Thoriq Rizki Maulidan diterima di sisi Allah SWT, juga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Terima kasih. Jasamu abadi!

Wanadri!

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kisah Eko Wanadri Penemu Thoriq di Gunung Piramid: Peluit, Azan dan Duduk 1,5 Jam di Samping Jenazah

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved