8 Hal Menarik Perayaan Umat Hindu Saat Galungan dan Kuningan

Tak seperti perayaan Nyepi, saat Galungan dan Kuningan, wisatawan yang berlibur di Bali bebas menikmati pulau tersebut.

Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI
Warga memanfaatkan liburan Hari Raya Galungan dengan mengajak keluarga dan anaknya bermain di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Rabu (24/7/2019). Hari Raya Galungan di Bali disambut suka cita. Galungan akan berlangsung selama beberapa hari, dan pada hari terakhir merupakan perayaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (3/8/2019). 

Saat Kuningan, jiwa leluhur yang saat Galungan turun ke Bumi akan kembali ke tempat asalnya.

3. Galungan dan Kuningan identik dengan penjor

Toko penjual perlengkapan penjor dan banten, di Pasar Badung, Senin (22/7/2019).
Toko penjual perlengkapan penjor dan banten, di Pasar Badung, Senin (22/7/2019). (Tribun Bali/Meika Pestaria Tumanggor)

Mengutip dari Bali Spirit, Hari Raya Galungan dan Kuningan biasanya ditandai dengan adanya penjor atau janur kuning yang dipasang di sepanjang jalan.

Penjor biasanya terbuat dari batang bambu yang dihiasi dengan daun kelapa, padi, dan kotak khusus untuk sesaji yang disebut canang.

4. Umat Hindu berdoa di pura saat Galungan

Umat Hindu melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/1/2019). Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/1/2019). Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan "Dharma" (kebenaran) melawan "Adharma" (kejahatan) yang diperingati dengan melakukan persembahyangan bersama di setiap pura di Bali. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Saat Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan berdoa di pura.

Orang Bali akan mengenakan pakaian tradisional untuk berdoa di pura.

5. Ritual sebelum Galungan

Mengutip dari Bali Spirit, tiga hari sebelum Galungan, umat Hindu di Bali akan merayakan Penyekeban atau hari untuk menutupi.

Umat Hindu biasanya akan menyiapkan pisang hijau yang ditutup dalam pot tanah liat besar untuk mempercepat proses pematangannya.

Dua hari sebelum Galungan disebut dengan Penyajaan.

Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan membuat jaja atau kue nasi khas Bali.

Jaja terbuat dari tepung beras dan dimakan saat perayaan Galungan.

Sementara itu, sehari sebelum Galungan, umat Hindu akan merayakan Penampahan.

Pada saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih babi sebagai wujud syukur.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved