Driver Taksi Online Bali Tewas Mengenaskan, Sang Driver Alami Gegar Otak Berat
Driver Taksi Online Bali Tewas Mengenaskan, Sang Driver Alami Gegar Otak Berat
TRIBUN-BALI.COM, JEMBER - Kecelakaan lalu lintas terjadi terjadi di jalan raya nasional Jember - Surabaya, di Dusun Sadengan, Desa Rowotengah, Kecamatan Sumberbaru, Sabtu (27/7/2019).
Kecelakaan terjadi antara mobil sedan Toyota Vios bernomor polisi DK-1146-EG dan truk bernomor polisi L-8076-MD.
Pengemudi mobil sedan yang merupakan driver taksi online dari Bali bernama Choirul Anwar (26), warga Desa Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, mengalami gegar otak berat.
Choirul sempat dirawat di RS Djatiroto Lumajang.
Namun, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Anwar berkendara bersama Renaldi (30), warga Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Lumajang.
Sedangkan mobil truk dikemudian oleh Ade Riawan (41), warga Karangpilang Barat, Surabaya.
Menurut keterangan Kapolsek Sumberbaru AKP Subagio, mobil sedan melaju dari arah timur (Jember) ke barat (Lumajang).
"Sedangkan truk melaju dari arah berlawanan," ujar Subagio.
Mobil sedan melaju terlalu ke kanan.
Ada indikasi sopir mobil itu mengantuk sehingga melaju terlalu ke kanan.
Ada yang menyebut, mobil sedan terlalu ke kanan karena mendahului kendaraan lain.
Karena terlalu ke kanan itulah, sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan saat dari arah berlawanan melaju truk yang dikemudikan Ade.
"Tabrakan tidak terhindarkan. Selanjutnya kasus ini kami laporkan dan serahkan ke Satuan Lalu Lintas Polres Jember untuk penyelidikan lebih lanjut," imbuh Bagio.
Kecelakaan lalu lintas di jalur nasional antara Tanggul - Lumajang itu menjadi kasus kecelakaan kesekian kalinya.
Pada 11 Juli lalu, kecelakaan lalu lintas menimpa sebuah mobil yang dinaiki oleh tujuh orang remaja.
Mobil itu nyemplung ke Sungai Bondoyudo yang bersisian dengan jalur nasional tersebut yang juga masih berada di wilayah Kecamatan Sumberbaru.
Sebelum itu, pada November 2018, juga terjadi kecelakaan antara bus, mobil dan kendaraan roda tiga.
Barusan Antar Keluarganya Naiki Taksi Online, Amsar Kaget Dengar Bunyi Benturan Keras, Ini yang Terjadi
Beberapa waktu lalu juga terjadi kecelakaan yang melibatkan taksi online.
Amsar masih duduk di pelataran rumahnya setelah melepas anak-anak dan cucu serta keponakannya naik taksi online pergi jalan-jalan sekira pukul 13.00 WIB, Sabtu (12/5/2019).
Tidak lama, Amsar mendengar suara rem kereta.
Suaranya nyaring dan diakhiri suara benturan keras.
"Kedengaran suara remnya, ngiiikkk... brak," ujar Amsar yang ditemui di rumahnya di bilangan Kampung Kandang, RT 005 RW 001, Desa Jatake, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (12/5/2019).
Rumah Amsar memang tidak jauh dari pelintasan tanpa palang tempat kejadian tabrakan kemarin.
Perasaan tidak enak langsung menghampiri dan membuatnya cepat bergegas ke arah rel.
Benar saja, Maryanah (49), istri Amsar, tiga anaknya, Anis Amalia (25), Nadia (7), Veni (13) dan cucu, Adinda (4), Patia (5 bulan) serta satu orang keponakan Maya (17) sudah dalam keadaan terjepit di dalam mobil taksi online.
Hanya Patia, sang bayi malang yang terlempar keluar mobil.
Saat itu, Amsar tak kuasa menahan air mata dan sibuk terus mencari bantuan.
Warga sekitar serta polisi dan anggota TNI yang berada di lokasi langsung berusaha membuka pintu mobil karena seluruh orang di dalamnya dalam kondisi terjepit.
Setelah berhasil dibuka, hampir seluruhnya bersimbah darah.
Benturan keras kereta Parung Panjang - Tanah Abang membuat delapan orang termasuk sopir tak sadarkan diri.
Anis, Adinda dan Nadia meninggal dunia di tempat.
Sedangkan Patia sempat dibawa ambulans namun nyawa bayi itu tak tertolong.
Saat ini Maryanah dan Veni dirawat di Rumah Sakit Hermina Serpong, sedangkan Maya dirawat di sebuah rumah sakit di Cawang, Jakarta Timur.
Kabar terakhir, sang sopir taksi online, Darmawan Susanto (43) dirawat di rumah sakit di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, dekat dengan rumahnya.
Hampir semua yang dirawat, mengalami luka benturan keras di bagian kepala, dan mereka seluruhnya dirawat di ICU.
Kondisinya memprihatinkan, bahkan Maryanah masih belum sadar sampai 24 jam pasca kejadian.
Kabar yang Amsar dengar bahkan anaknya, Veni, mengalami pergeseran otak.
Dalam kesedihan, Amsar masih bersyukur karena biaya pengobatan keluarganya ditanggung Jasa Raharja.
Selain itu ia juga berterima kasih kepada banyak pihak yang cepat membantu termasuk dari komunitas ojek dan taksi online yang mencarikan kamar kosong rumah sakit untuk keluarganya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sedan dan Truk Adu Kepala di Jalan Jember - Lumajang, Pengemudi Gegar Otak Berat