Keluarga Putu Yuniawati Tempuh Jalur Niskala, Ini Pengakuan Sang Anak 'Sambil Sesak Sebut Pelaku'
Mendiang Ni Putu Yuniawati ditemukan meninggal di penginapan Teduh Ayu 2, Nomor 8, Jalan Kebo Iwa Utara, Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat, Bali.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Rizki Laelani
Keluarga Putu Yuniawati Tempuh Jalur Niskala, Ini Pengakuan Sang Anak 'Sambil Sesak Sebut Pelaku'
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anak mendiang Ni Putu Yuniawati, Pande Aditya (19) berharap pelaku pembunuhan ibunya segera ditangkap.
Mendiang Ni Putu Yuniawati ditemukan meninggal di penginapan Teduh Ayu 2, Nomor 8, Jalan Kebo Iwa Utara, Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat, Bali.
Pande Aditya (19) anak korban mengatakan kepada tribun-bali.com, agar pelaku segera dapat ditemukan keberadaannya dan dapat dihukum seberat-beratnya.
"Ya semoga saja hukumnya setimpal dengan apa yang diperbuat pelaku biar Tuhan saja yang membalas," ujar Pande didampingi Adiknya Pande Putri (16), Selasa (6/8/2019).
• Super Women! Karyawati Rebut Pistol Perampok Money Changer di Denpasar, Langsung Terjadi Duel
• Video Suporter PSM Makassar Nobar di Jakarta Diserang Saat Televisi Siarkan Juku Eja Angkat Trofi
• Pengakuan Suami Putu Yuniawati Saat Tahu Sang Istri Ditemukan Tewas, Ada Lebam dan Darah
Meskipun sebelumnya ia bersama keluarganya tidak mengetahui secara pasti sebab kematian Ibunya tersebut, namun ia menyakini kalau ibunya meninggal karena dibunuh.
Hal itu dijelaskan setelah mencari tahu penyebab apa ibunya sampai meninggal dengan kondisi yang tak wajar dengan menggelar ritual upakara di tempat orang pintar.
Dimana terdapat luka lebam pada pipi dan pada hidung korban terdapat bercak darah pada hidung Ni Putu Yuniawati (38) asal Karangasem.
"Tadi saya ke orang pintar, percaya gak percaya, mama cerita juga dia dipukul dibagian dada, habis itu dicekek, lalu disekap pakai bantal atau handuk gitu," lanjutnya.
Bahkan lebih lanjut Pande Aditya mengatakan dari upakara yang diadakan di tempat orang pintar tak jauh dari rumahnya.
Ibunya mengatakan pelaku bukan berasal dari Bali, namun dari ciri-cirinya pelaku agak tinggi dan memiliki tato di bagian tangannya.
"Tapi saat ditanya mengenai siapa pelakunya bagaimana ciri-cirinya itu kayak orang sesek gitu, gak bisa ngomong. Makanya dia ngasih tahu dengan bahasa isyarat gitu. Tapi mama ngasih tahu, kalau orangnya dari luar Bali," tambahnya.
Bahkan dalam kejadian tersebut, ia bersama keluarga besarnya berharap pelaku segara ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. (*)