Prada DP Lucuti Seluruh Pakaiannya Saat Mutilasi Tubuh Fera Oktaria, Hal ini yang Ditakutkannya
Prada DP Lucuti Seluruh Pakaiannya Saat Mutilasi Tubuh Fera Oktaria, Hal ini yang Ditakutkannya
Prada DP mengatakan, dia minta tolong Dodi untuk membantu memutilasi jenazah.
Namun, Dodi tidak mau sehingga DP balik ke penginapan.
Ketika di penginapan, Prada DP kembali melanjutkan memutilasi Fera.
Tiba-tiba, DP merasa iba dan mengurungkan niatnya.
"Saya kembali lagi ke rumah Dodi, Dodi lalu menelepon Imam (saksi yang meninggal) untuk meminta bantuan," ungkapnya.
Saat Imam datang, ia menyarankan agar Prada DP membakar jenazah Fera dengan menggunakan obat nyamuk bakar yang telah dibentuk menjadi "bom waktu".
Tubuh Fera disiram bensin.
"Kasur juga disiram, ketika obat nyamuk dihidupkan, saya kasihan jadi saya batalkan," ucapnya.
Dokter Forensik: Ada Tanda Kekerasan di Alat Vital Kekasih Prada DP
Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan Kompol Mansyuri menemukan tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Fera Oktaria (21), yang tewas setelah dibunuh oleh kekasihnya sendiri Prada DP.
Tanda kekerasan itu ditemukannya ketika melakukan autopsi terhadap jenazah korban pada 10 Mei 2019 lalu, di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Mansyuri mengatakan, saat dilakukan autopsi, kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk lantaran diperkirakan sudah meninggal sejak dua hari sebelum ditemukan.
Hasil pemeriksaan di vagina korban, Mansyuri tak menemukan adanya bercak sperma.
Namun, hanya mendapatkan tanda kekerasan di bagian selaput darah.
"Di selaput darah vagina korban ada luka lecet arah jam 12 dan jam 3. Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja, kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).