Tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Pengayah Harus Lewati 2 Kuburan dan 7 Banjar
Ngerebeg, tradisi unik di Desa Tegallalang, Gianyar, adalah simbolis perwujudan duwe dari sesuhunan Pura Duurbingin yang disebut wong samar
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - “Suryak…………” seorang pengayah berteriak.
Ratusan anak muda lainnya yang sudah siap dengan rupa wong samar kemudian membalas dengan teriakan “Eyo-eyo.”
Mereka adalah para pengayah dalam ritual dan tradisi ngerebeg di Pura Duurbingin, Desa Pakraman Tegallalang, Gianyar, Rabu (28/8/2019) siang.
Waktu itu, tepat pukul 12.00 wita.
Ketika tabuh baleganjur mulai dimainkan, ratusan pengayah ngerebeg yang sudah berbaris rapi di jaba Pura Duurbingun siap-siap berjalan mengelilingi desa.
Setiap 210 hari atau setiap enam bulan sekali, masyarakat Desa Tegallalang selalu melaksanakan tradisi ngerebeg.
Tradisi unik ini adalah simbolis perwujudan duwe dari sesuhunan Pura Duurbingin yang disebut wong samar (Makhluk Gaib).
Mereka semua mengelilingi Desa Tegallalang dengan menyerukan “Suryak—Eyo-Eyo”.

Sebelum berangkat mengelilingi desa, mereka dihidangkan dengan dua buah paica dari Ida Batara Duurbingin: paica cenik dan paica gede (anugrah yang bentuknya kecil dan besar).
Semua pengayah ngerebeg pun makan paica dengan cara magibung (berkumpul melingkar).
Ramalan Zodiak Besok Sabtu 27 Februari 2021: Capricorn Cemas, Aquarius Sangat Beruntung! |
![]() |
---|
Promo JSM Alfamart 26 Februari - 4 Maret 2021, Promo Beras, Minyak Goreng 2L Rp 25 Ribuan |
![]() |
---|
Misteri Cewek Berambut Panjang saat Penembakan Anggota TNI di Kafe, Menangis dan Ditemani Laki-laki |
![]() |
---|
Curhat Anang Hermansyah: Gejala Covid-19 ini Persis Waktu di Bali, Tapi saat di Bali Kita Negatif |
![]() |
---|
Bripka CS Melangkah Santai Sambil Tenteng Senjata Setelah Tembak Tiga Korban Termasuk Anggota TNI |
![]() |
---|