Pihak SMPN 10 Denpasar Akui Buka Sumbangan Sukarela, Bukan Pungutan dengan Penentuan Nominal

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pihak SMPN 10 Denpasar mengklarifikasi soal adanya isu yang beredar mengenai pungutan yang dilakukan sekolah tersebut terhadap wali siswa.

Ketua Komite SMPN 10 Denpasar, Tjokorda Alit Krisdiyana yang didampingi sekretarisnya Anak Agung Arya Megantara mengatakan, bahwa pihaknya benar membuka kesempatan kepada para wali siswa dan pihak lain guna menunjang sarana prasarana sekolah.

Namun Tjok Alit memberikan catatan, bahwa tidak benar pihaknya melakukan pemungutan dengan cara pemaksaan apalagi dengan menentukan jumlah nominal uang yang disumbangkan.

Terlebih pembukaan sumbangan wali murid yang dimaksud olehnya bukan hanya sebatas nilai uang, melainkan juga bisa dalam bentuk pemikiran atau usulan dalam upaya memajukan sekolah.

• Tak Hanya Rifat Umar, Ini Daftar Artis yang Terjerat Narkoba Sepanjang 2019

• Belajar Pola Makan Sehat dari Penduduk Paling Panjang Umur di Dunia

"Kami sampaikan bahwa kami tidak pernah memungut kepada orang tua siswa, yang kami sampaikan adalah mohon bantuan sumbangan terkait dengan peningkatan mutu dan pelayanan di SMPN 10 Denpasar," jelasnya saat ditemui di lokasi, Jumat (4/10/2019).

Meski tidak menyampaikan berapa nilai nominal sumbangan yang harus disumbangkan, Tjok Alit mengakui bahwa dirinya sempat menyampaikan nilai kebutuhan sekolah dalam rapat dengan orang tua siswa.

Namun ia enggan untuk membuka angka kebutuhan tersebut karena sampai saat ini bisa jadi masih ada perubahan.

"Jadi masih sangat dinamis," tuturnya saat ditemui di ruang kepala sekolah SMPN 10 Denpasar.

Pada saat rapat tersebut, kata dia, banyak orang tua yang menanyakan kisaran nominal yang bisa disumbangkan.

• Terbatas Lahan, Kendaraan Operasional BPBD Tabanan Parkir di Bahu Jalan

• Pecahkan Rekor Film Horor Indonesia, Danur 3 Tembus 1 Juta Penonton