PKS Siap Oposisi Sendirian, Hormati Partai-partai yang Berkeringat Menangkan Jokowi
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) di DPR, Jazuli Juwaini menegaskan bahwa partainya akan tetap menjadi oposisi bagi pemerintahan Joko
PKS Siap Opsisi Sendirian, Hormati Partai-partai yang Berkeringat Menangkan Jokowi
Pada Pilpres 2019 lalu, PKS berkoalisi dengan Gerindra, PAN dan Demokrat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Bahkan Gerindra dan PKS juga konsisten menjadi partai oposisi selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) di DPR, Jazuli Juwaini menegaskan bahwa partainya akan tetap menjadi oposisi bagi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal ini disampaikan Jazuli menanggapi pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto serta wacana merapatnya Gerindra ke pemerintah.
"PKS tidak ingin masuk kabinet karena ingin menghormati partai-partai yang berkeringat memenangkan Jokowi-Maruf Amin," kata Jazuli, Sabtu (12/10/2019).
Pada Pilpres 2019 lalu, PKS berkoalisi dengan Gerindra, PAN dan Demokrat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
• Jepang Diguncang Gempa Bumi 5,7, SR Bersamaan dengan Badai Dahsyat Hagibis
• Mendadak Bos-bos Tim Liga 1 Berkumpul di Bali, Ini yang Dibahas dan Komitmen Tak Ada Laga Tunda
• Foto-foto, Begini Suasana Malam di Monumen Bom Bali I
• Dua Korban Selamat Bom Bali I Pingsan Saat Menyerahkan 17 Lilin, Begini Suasananya
Bahkan Gerindra dan PKS juga konsisten menjadi partai oposisi selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Berbeda dengan Demokrat yang menempatkan diri sebagai penyeimbang dan PAN yang sempat bergabung ke pemerintah.
Jazuli menambahkan, PKS lebih mantap dan objektif dalam memberikan perspektif dan alternatif solusi terhadap permasalahan bangsa jika tetap berada di luar pemerintahan.
PKS ingin memaksimalkan peran parlemen dalam hal check and balances sesuai konstitusi.
"Oleh karena itu, insya Allah PKS komitmen tetap berada di luar pemerintahan," kata Jazuli Jazuli menambahkan, keberadaan PKS di luar pemerintahan bukan berarti PKS tak bisa berkontribusi langsung untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebab, PKS juga tetap memiliki kader yang menjadi pemimpin di daerah.
"Kami merasa tetap di Pemerintahan Republik Indonesia karena PKS punya kader-kader terbaik yang menjadi gubernur dan bupati/walikota. Di situ PKS hadir dan meberikan cinta dan pengabdian untuk Indonesia," kata Jazuli.
Sebelumnya, pada Jumat (11/10/2019) sore kemarin, Presiden Jokowi bertemu Prabowo di Istana Merdeka.
Jokowi mengakui ia dan Prabowo membicarakan masalah koalisi dengan Jokowi. Namun pembicaraan itu belum final.
• Ayah dan Anak di Jembrana Diduga Berbaiat Langsung ke Pentolan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/prabowo-ungkap-banyak-pihak-yang-tak-suka-dirinya-mesra-dengan-jokowi-siapa-pihak-pihak-itu.jpg)