Nyepi Segara, Besok Seluruh Aktivitas Penyebrangan ke Nusa Penida Dihentikan Selama Sehari
Pada saat nyepi segara, seluruh kegiatan kelautan diberhentikan selama satu hari. Tidak boleh ada aktivitas apapun di laut Nusa Penida," ujar Panitia

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tradisi Nyepi Segara serangkaian Pangusaba Penyegjeg Jagat Nusa Penida di Pura Khayangan Jagat Penataran Ped akan dilaksanakan, Senin (14/10/2019).
Sehingga seluruh aktivitas penyebrangan dari Klungkung daratan (Pelabuhan Kusamba, Padang Bay, atau Sanur) menuju Kecamatan Nusa Penida dan sebaliknya, ditutup selama sehari.
"Hari ini merupakan rangkaian puncak dari Pengusaban Jagat Nusa. Sementara besok, Soma Paing Menail, (14/10/2019) dilanjutkan dengan Upacara Nyepi Segara. Pada saat nyepi segara, seluruh kegiatan kelautan diberhentikan selama satu hari. Tidak boleh ada aktivitas apapun di laut Nusa Penida," ujar Panitia Karya Ngusaba Penyegjeg Jagat Nusa Penida, I Nyoman Sukarta, Minggu (13/10/2019).
Ia menjelaskan, ngusaba Penyegjeg Jagat Nusa Penida ini digelar rutin setiap tahun.
• Sopir Tak Sengaja Injak Gas, Mobil Terjun dan Tabrak Merajan Warga
• Tiga Hari ke Depan Bali Diprediksi Cerah Berawan, Gelombang Capai 3 Meter di Perairan Selatan Bali
Pelaksanaannya pun dilakukan secara bergilir di dua pura di Nusa Penida, yakni Pura Sad Kahyangan Penataran Agung Ped pada tahun ganjil dan Pura Sad Kahyangan Batumedau pada tahun genap.
“Upacara ini bisa diartikan sebagai pemahayu jagat sehingga bernama karya Ngusaba Penyejeg Jagat Nusa Penida, supaya tetap ajeg jagat Nusa Penida ini,” jelas Sukarta.
Tahun ini, Karya Pangusaban Penyegjeg Jagat Nusa Penida ini dipuput oleh tiga pedanda yakni, Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara, Ida Bhagawan Sari Putha Sogatha Samyoga dan Ida Nabe Sri Mpu Dhaksa Jaya Dhyana.
Pihaknya juga menjelaskan rangkaian upacara pengusaban ini sudah dimulai dari Saniscara Paing Merakih (14/9), diawali dengan upacara Matur Piuning Maguru Piduka Nuasen Karya dilanjutkan Sukra Wage Uye, (11/10/2019) dilakukan upacara Melasti, Memasar dan Mendak.
Karya Pangusaban Penyegjeg Jagat Nusa Penida ini dipuput oleh tiga pedanda yakni, Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara, Ida Bhagawan Sari Putha Sogatha Samyoga dan Ida Nabe Sri Mpu Dhaksa Jaya Dhyana.
• Otavia Dutra Gabung Timnas Indonesia, Laga Lawan Vietnam di Stadion Dipta
• Art Bali 2019 Spectulative Memories Berlangsung 3 Bulan di ITDC Nusa Dua
Pihaknya juga menjelaskan rangkaian upacara pengusaban ini sudah dimulai dari Saniscara Paing Merakih, 14/9/2019 diawali dengan upacara Matur Piuning Maguru Piduka Nuasen Karya dilanjutkan Sukra Wage Uye, 11/10/2019 dilakukan upacara Melasti, Memasar dan Mendak.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berharap, upacara Pangusaban Penyegjeg Jagat yang jatuh setiap Purnama Kapat ini memberikan keselamatan dan berkah bagi warga.
Sehingga alam berserta isinya selalu dalam keadaan damai.
"Dari pengusaban ini diharapkan mampu menciptakan kerahayuan di Bali. Melalui kesempatan ini, mari kita tingkatkan srada bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui upacara yang sudah diwarisi turun-temurun," ujar Bupati Asal Nusa Ceningan ini. (*)
Dua Warga Sanur Ditabrak Remaja 17 Tahun Bermobil Ford Escort Hingga Tewas di Bypass Ngurah Rai |
![]() |
---|
Mantan Bendahara Belum Kembalikan Rp 619 Juta, Dugaan Penyelewengan Uang BUMDes Besan |
![]() |
---|
Jaksa Tahan Kerabat Mantan Bupati Candra, Nata Wisnaya Tersangka Pencucian Uang |
![]() |
---|
Menikmati Hamparan Laut, Gunung, hingga Pulau Nusa Penida dari Bukit Tengah Pesinggahan Klungkung |
![]() |
---|
Destinasi Bukit Tengah Tawarkan Perpaduan Lengkap Pemandangan Perbukitan dan Lautan |
![]() |
---|