Terduga Teroris Ternyata Sudah Lama Tinggal di Bali, Bapak dan Anak Siapkan Teror di Pulau Dewata
Kapolda Bali, Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, memastikan dua terduga teroris, AT (45) dan ZAI (14), sudah lama tinggal di Bali.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
TH Jaringan Abu Zee
Selain menangkap AT dan ZAI, Densus 88 juga menangkap terduga teroris lainnya, TH (20), di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (11/10).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, TH ditangkap oleh Densus 88 di rumah kontrakan orangtuanya.
TH adalah anggota kelompok media sosial yang mendukung ISIS. TH berbaiat kepada Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS, bersama kelompok Abu Zee.
TH diketahui pernah mengikuti pelatihan penyerangan (idad) di taman dan lapangan Perumahan Puri Cendana. TH diduga mengetahui rencana aksi amaliyah kelompok Abu Zee.
Densus 88 menyita sejumlah barang bukti dari rumah kontrakan orangtua TH.
Mereka menyita dua buah bendera, sebuah ikat kepala, dua buah topi, selembar foto pahlawan pembela Islam dan tujuh buah buku.
Ada juga tiga buah bundel catatan, delapan kertas catatan ISIS dan sebuah pisau lipat.
Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba adalah pimpinan kelompok JAD Bekasi. Abu Zee telah ditangkap oleh Densus 88 pada akhir September lalu.
Abu Zee sempat menikahkan Abu Rara dan Fitri Andriana, dua orang pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten beberapa hari lalu.
TH diketahui membaca buku-buku soal jihad sejak masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan pada tahun 2015. TH selalu menghindar ketika ditanyai soal asal buku-buku tersebut.
Hal tersebut diutarakan oleh Yuspian (49), ayah TH, kepada Tribun Jakarta di rumahnya di Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (12/10).
Yuspian menuturkan putra sulungnya tersebut memiliki bendera simbol afiliasi dengan ISIS dan buku-buku soal jihad sejak kelas I SMK.
"Kalau benderanya disimpan saja di lemari, tidak pernah dibawa-bawa, tapi bukunya sering dia baca," ujar Yuspian.
Yuspian tidak tahu apa isi buku tersebut, namun dia meminta TH tidak mempelajari buku tersebut setelah melihat sampulnya.