Siswa Bunuh Diri Akibat Dendam Pada Ayahnya Ternyata Pernah Diberi Sepeda Oleh Jokowi

Hadiah sepeda tersebut diberikan oleh Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke Kupang pada Januari 2018 lalu.

Editor: Rizki Laelani
kolase tribun bali/
Ilustrasi orang bunuh diri dan surat wasiat YSS selama ini menyimpan dendam pada ayahnya 

"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba.

"Saksi lalu mengintip dari kaca jendela, dan pada saat itu melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah," lanjut Saba.

YSS diketahui tinggal bersama 3 orang saudaranya di rumah paman dan bibi mereka.

Sedangkan rumah tempat YSS gantung diri merupakan tempat tinggalnya saat masih bersama kedua orangtuanya.

Saat ini rumah tersebut dalam keadaan kosong dan tidak dihuni.

Usai kejadian tersebut, YSS sangat membenci ayahnya yang kini telah mendekam di penjara.

Bahkan sekalipun ia tak pernah menjenguk sang ayah di penjara.

Saat masih hidup, YSS paling dekat dan disayang oleh ibunya.

"Dia paling dekat dan disayang mamanya yang sudah meninggal," ungkap Nahor, paman korban.

Sementara itu, sang bibi mengungkapkan bahwa YSS merasa sangat terpukul setelah ibunya tewas di tangan ayahnya sendiri.

Atas meninggalnya YSS, keluarga mengaku sudah ikhlas.

Mereka juga menolak untuk dilakukannya autopsi.

Pengakuan Guru YSS

Beberapa guru dan siswa di salah satu sekolah di Kota Kupang pun tampak datang melayat.

Guru kelas YSS, Eti Wabang mengaku bahwa korban merupakan siswa yang cukup aktif.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved