Derita Bocah 9 Tahun Punya Penyakit Kulit Langka hingga Dokter Menyerah, 'Aku Ingin Mati Saja Bu'

Bocah 9 tahun yang merasakan sakit tiap kali dirinya bergerak berkata "ingin mati saja" pada ibunya setelah dokter pun menyerah akan keadaannya.

Editor: Rizki Laelani
mirror.co.uk
Bocah 9 tahun yang merasakan sakit tiap kali dirinya bergerak berkata "ingin mati saja" pada ibunya setelah dokter pun menyerah akan keadaannya. 

Derita Bocah 9 Tahun Punya Penyakit Kulit Langka hingga Dokter Menyerah, 'Aku Ingin Mati Saja Bu'

Sang ibu, Natalia Pilat, berkata pada media setempat, "Kami sudah mencoba berbagai macam krim dan obat, tapi tak ada yang membantu." Seperti yang dilansir Mirror, keseluruhan tubuh Vadym diliputi bercak bersisik yang menyakitkan.

TRIBUN-BALI.COM - Bocah 9 tahun yang merasakan sakit tiap kali dirinya bergerak berkata "ingin mati saja" pada ibunya setelah dokter pun menyerah akan keadaannya.

Vadym Demedyuk, asal Ukraina, menderita penyakit kulit psoriasis yang menjangkit 99 persen tubuhnya.

Sayangnya, pengobatan yang sudah dilakukannya selama 6 tahun terakhir ternyata sia-sia.

Sang ibu, Natalia Pilat, berkata pada media setempat, "Kami sudah mencoba berbagai macam krim dan obat, tapi tak ada yang membantu."

Seperti yang dilansir Mirror, keseluruhan tubuh Vadym diliputi bercak bersisik yang menyakitkan.

Kulit abnormalnya itu terus-menerus retak dan berdarah.

Vadym selalu menderita karenanya.

Natalia berkata, "Kulit kering jatuh dari kakinya, meninggalkan luka yang mengerikan."

"Dia sering tidak dapat berjalan dan harus tinggal di tempat tidur selama berminggu-minggu."

"Setiap gerakan menyebabkannya sakit yang tak tertahankan."

"Dia mengatakan kepadaku, 'Bu, aku lebih baik mati daripada hidup seperti ini'."

Awalnya Pijat Peregangan Lalu ke Seluruh Tubuh, Oknum Guru Silat Cabul di Pondok, Sekolah dan Hotel

Polwan Siaga di Garda Depan, Mahasiswa Ini Malah Nangis Saat Akan Merangsek

Kondisi Terkini Persib Bandung, Bayangan Dibantai Persebaya dan Ezechiel yang Belum Fit

Selama enam tahun terakhir, Natalia telah mencari bantuan medis dari seluruh Ukraina.

Mulai dari desa tempat tinggal mereka, Shypyntsi di wilayah Chernivtsi barat dan berakhir di ibu kota Kyiv.

Banyak dokter dari berbagai penjuru negeri berusaha menemuinya, tetapi upaya mereka tidak ada hasilnya.

Natalia mengatakan, mereka telah mencoba mendatangi berbagai rumah sakit dan klinik.

Sebagian besar dokter berkata penyakit Vadym adalah satu kasus paling ekstrem yang pernah mereka lihat.

"Setiap kali, setelah serangkaian perawatan yang berbeda, dokter menyerah dan mengatakan 'kami tidak bisa membantu'," ucap ibu Vadym.

"Sekarang tidak ada orang di Ukraina yang mau merawat Vadym."

Menurut Natalia, putranya bermimpi untuk bersekolah.

Tetapi Vadym dapat melakukannya karena kondisinya.

Ia berakhir hidup dalam isolasi sosial.

Natalia berkata, "Dia takut pergi keluar dan bertemu orang-orang. Dia tidak ingin mereka menatap dan menunjuk padanya."

"Vadym tidak punya teman dan merasa canggung secara sosial." (*)

 

Artikel ini ditulis Tiara Shelavie telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved